MerahPutih.com - Operasional angkutan mudik Lebaran DKI Jakarta tahun 2023/1444 hijriah masih mengalami kendala. Maka dari itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI bakal melakukan evaluasi agar tahun depan angkutan Lebaran dapat berjalan dengan lancar.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Syafrin Liputo mengaku, sejumlah terminal di ibu kota mengalami kekurangan armada bus untuk angkut pemudik ke kampung halaman.
"Ada beberapa yang harus diperbaiki tahun depan, seperti contohnya pada pada H-2 Lebaran," ujar Syafrin di Jakarta, Selasa (2/5).
Baca Juga:
Ada 411 Ribu Kendaraan Lewati Tol Cisumdawu saat Arus Mudik-Balik Lebaran
Syafrin pun menjelaskan, alasan masalah kekurangan bus di beberapa terminal Jakarta itu karena ada keterlambatan kendaraan tersebut yang akan kembali ke Jakarta.
Keterlambatan bus kembali ke Jakarta lantaran armada tertahan akibat imbas pengaturan lalu lintas yang diberlakukan aparat kepolisian, seperti aturan one way di jalan tol.
"Yang ke arah timur begitu selesai mengantarkan, karena di tol ada one way, maka yang dari arah timur itu terlambat. Sehingga ada keterlambatan penumpang juga yang harusnya berangkat pagi, mereka baru bisa diberangkatkan sore hari, artinya cukup lama menunggu," ujarnya.
Baca Juga:
Momen Lebaran, Pengiriman Uang Pekerja Migran dari Malaysia Capai Rp 1 Triliun
Untuk menanggulangi persoalan atau kekurangan bus ini, akhirnya Pemerintah DKI menerjunkan kembali bus bantuan ke terminal yang kekurangan bis. Namun, disayangkan bus yang dikerahkan sepi peminat atau tak dilirik oleh pemudik. Alasannya karena pemudik punya langganan PO bus. Mereka tidak mau pakai jenis PO lain.
"Kami sudah upayakan untuk dikerahkan bus bantuan, tetapi kemudian fanatisme penumpang ini, mereka tetap ingin berangkat dengan bus yang mereka sudah dari tahun ke tahun melakukan perjalanan dengan bus itu," paparnya.
Hingga akhirnya, para pemudik tetap menunggu armada bus sesuai PO keinginannya. Mereka rela mengantre atau menunggu sampai PO busnya datang ke terminal.
"Jadi artinya ada fanatisme penumpang juga terhadap perusahaan otobus tertentu. Mereka tidak indahkan bus bantuan, tetap menunggu bus itu datang," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Lebaran, Penumpang KRL Solo-Jogja Naik 130 Persen