Kekurangan Bus Angkutan Mudik Jadi Bahan Evaluasi Lebaran Tahun Depan Seorang penumpang menurunkan barang bawannya dari bus di Terminal Kedatangan Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta Timur, Minggu (30/4/2023). (ANTARA/Aditya Ramadhan)

MerahPutih.com - Operasional angkutan mudik Lebaran DKI Jakarta tahun 2023/1444 hijriah masih mengalami kendala. Maka dari itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI bakal melakukan evaluasi agar tahun depan angkutan Lebaran dapat berjalan dengan lancar.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Syafrin Liputo mengaku, sejumlah terminal di ibu kota mengalami kekurangan armada bus untuk angkut pemudik ke kampung halaman.

"Ada beberapa yang harus diperbaiki tahun depan, seperti contohnya pada pada H-2 Lebaran," ujar Syafrin di Jakarta, Selasa (2/5).

Baca Juga:

Ada 411 Ribu Kendaraan Lewati Tol Cisumdawu saat Arus Mudik-Balik Lebaran

Syafrin pun menjelaskan, alasan masalah kekurangan bus di beberapa terminal Jakarta itu karena ada keterlambatan kendaraan tersebut yang akan kembali ke Jakarta.

Keterlambatan bus kembali ke Jakarta lantaran armada tertahan akibat imbas pengaturan lalu lintas yang diberlakukan aparat kepolisian, seperti aturan one way di jalan tol.

"Yang ke arah timur begitu selesai mengantarkan, karena di tol ada one way, maka yang dari arah timur itu terlambat. Sehingga ada keterlambatan penumpang juga yang harusnya berangkat pagi, mereka baru bisa diberangkatkan sore hari, artinya cukup lama menunggu," ujarnya.

Baca Juga:

Momen Lebaran, Pengiriman Uang Pekerja Migran dari Malaysia Capai Rp 1 Triliun

Untuk menanggulangi persoalan atau kekurangan bus ini, akhirnya Pemerintah DKI menerjunkan kembali bus bantuan ke terminal yang kekurangan bis. Namun, disayangkan bus yang dikerahkan sepi peminat atau tak dilirik oleh pemudik. Alasannya karena pemudik punya langganan PO bus. Mereka tidak mau pakai jenis PO lain.

"Kami sudah upayakan untuk dikerahkan bus bantuan, tetapi kemudian fanatisme penumpang ini, mereka tetap ingin berangkat dengan bus yang mereka sudah dari tahun ke tahun melakukan perjalanan dengan bus itu," paparnya.

Hingga akhirnya, para pemudik tetap menunggu armada bus sesuai PO keinginannya. Mereka rela mengantre atau menunggu sampai PO busnya datang ke terminal.

"Jadi artinya ada fanatisme penumpang juga terhadap perusahaan otobus tertentu. Mereka tidak indahkan bus bantuan, tetap menunggu bus itu datang," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Lebaran, Penumpang KRL Solo-Jogja Naik 130 Persen

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Internal Koalisi Pertanyakan Anies Tak Kunjung Tunjuk Siapa Cawapresnya
Indonesia
Internal Koalisi Pertanyakan Anies Tak Kunjung Tunjuk Siapa Cawapresnya

Pengumuman cawapres yang terus diundur oleh Anies membuat konsolidasi pemenangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan terhambat.

BMKG Keluarkan Imbauan Ancaman Bahaya Gelombang 6 Meter di Selat Sunda
Indonesia
BMKG Keluarkan Imbauan Ancaman Bahaya Gelombang 6 Meter di Selat Sunda

Terpantau di perairan selatan Banten, Selat Sunda bagian barat dan selatan dan Laut Arafuru bagian tengah

Kemenhub Bakal Perkuat Jembatan Penghubung di Nusa Penida
Indonesia
Kemenhub Bakal Perkuat Jembatan Penghubung di Nusa Penida

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan memperkuat movable bridge atau jembatan penghubung ponton di Dermaga Pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.

Penyebar Hoaks Ijazah Palsu Jokowi Dijerat Pasal Berlapis
Indonesia
Penyebar Hoaks Ijazah Palsu Jokowi Dijerat Pasal Berlapis

Dittipidsiber Bareskrim Polri menetapkan BTM dan SNR sebagai tersangka penistaan agama dan ujaran kebencian.

Menkes Bakal Lobi WHO untuk Hentikan Status Pandemi COVID-19 di Indonesia
Indonesia
Menkes Bakal Lobi WHO untuk Hentikan Status Pandemi COVID-19 di Indonesia

Keberhasilan pemerintah terbukti dari melandainya kasus wabah virus corona harian di tanah air.

COVID-19 Subvarian XBB dan XBB.1 di Indonesia Sebanyak 12 Kasus
Indonesia
COVID-19 Subvarian XBB dan XBB.1 di Indonesia Sebanyak 12 Kasus

Total kasus COVID-19 subvarian baru Omicron XBB dan XBB.1 di Indonesia sebanyak 12 orang.

AHY Sebut Pengelolaan Pajak Belum Baik dan Rawan Disalahgunakan
Indonesia
AHY Sebut Pengelolaan Pajak Belum Baik dan Rawan Disalahgunakan

“Pengelolaan pajak belum dilakukan dengan baik. Bahkan, rawan disalahgunakan,” kata AHY

Tak ada Penambahan Kasus Gangguan Ginjal Akut dalam 2 Pekan Terakhir
Indonesia
Tak ada Penambahan Kasus Gangguan Ginjal Akut dalam 2 Pekan Terakhir

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kata Syahril, jumlah kasus ginjal akut pada anak tercatat 324 kasus sejak 2 November hingga 15 November 2022.

Richard Eliezer Jalani Vonis Hari Ini
Indonesia
Richard Eliezer Jalani Vonis Hari Ini

Persidangan vonis para pelaku pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J kembali bergulir.

Menko Perekonomian Sebut Stabilitas Politik Indonesia Dapat Tarik Investasi
Indonesia
Menko Perekonomian Sebut Stabilitas Politik Indonesia Dapat Tarik Investasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut stabilitas politik Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menarik masuk investasi.