KONON katanya, kebanyakan konsumsi garam bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi. Tapi ternyata kekurangan garam juga berbahaya bagi tubuh. Jadi yang benar yang mana nih? Komponen utama di dalam garam adalah natrium yang merupakan elektrolit di dalam tubuh. Maka, tubuh tetap membutuhkan asupan garam meskipun takarannya perlu dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.
Melansir dari healthline.com, banyak tipe diet yang terkenal saat ini salah satunya diet garam. Selain dipercaya dapat menimbulkan penyakit serius, garam juga dianggap mempengaruhi berat badan manusia. Padahal WHO mengatakan tubuh manusia membutuhkan setidaknya 1.500 mg asupan garam per hari.
Baca Juga:
1. Serangan jantung

Diet rendah garam ternyata dapat meningkatkan risiko gagal jantung. Kekurangan asupan garam dapat menyebabkan ketidak seimbangan hormon serta kerja kardiovaskular. Biar bagaimana pun juga, kamu wajib menjalani pola diet sehat tanpa mengurangi apa yang dibutuhkan tubuh agar seluruh organ bekerja secara optimal.
2. Resistensi insulin

Resistensi insulin disebabkan oleh sel-sel tubuh yang tidak merespon perintah dari hormon insulin. Akibatnya kadar gula di dalam darah menjadi kacau. Kekurangan garam dapat memicu terjadinya resistensi insulin. Seseorang yang mengalami hal ini berisiko mengidap penyakit diabetes tipe 2.
Baca juga:
3. Hiponatremia

Hiponatremia disebabkan oleh gangguan elektrolit saat kadar natrium di dalam darah jauh lebih rendah dari batas normal. Natrium dibutuhkan oleh tubuh untuk mengendalikan kadar air dan menjaga tekanan darah untuk tetap di angka normal. Meskipun harus dibatasi jumlahnya per hari, kamu tetap tidak boleh memangkas asupan garam terlalu ekstrem. (mar)
Baca Juga: