Kekuatan dan Keberanian Anak-anak dalam Permaian Lompat Karet

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 11 Maret 2016
Kekuatan dan Keberanian Anak-anak dalam Permaian Lompat Karet
Main Karet (Foto: Instagram @danudwisutrisno)

MerahPutih Budaya - Permainan lompat karet merupakan permainan tradisional anak yang cukup terkenal terutama di daerah-daerah. Permainan karet ini menggunakan alat permainan berupa gelang karet yang dibuat rantai panjang. Di beberapa daerah, permainan ini disebut "main/maen karet".

Penentuan pertama yaitu untuk dua anak yang memegang ujung rantai karet. Pemilihan pertama pemegang karet ini dengan gambreng, misalnya di wilayah Banten. Dengan hitungan, anak-anak bersama-sama mengeluarkan telapak atau punggung tangan. Dua orang yang berbeda harus jadi pemegang karet.

Karet yang dibentangkan kira-kira 4-5 meter. Anak-anak lain akan bermain melompati tali satu persatu. Jika ada satu pemain melopati karet, maka ia harus mengganti anak yang memegang tali. Begitu seterusnya, jika ada lompatannya gagal, harus jadi pemegang tali.

Peraturannya yaitu melompati karet sesuai tinggi tanpa menyentuh karet dengan tangan. Permainan ini sangat mengandalkan kekuatan kaki untuk melompat. Untuk mendapatkan lompatan tinggi, anak-anak harus mundur beberapa meter sebagai awalan. Kekuatan lari dan kekuatan kaki sangat diandalkan agar tetap bermain, sementara anak yang kurang cermat melompat akan memegangi karet.

(Main Karet. Foto: Instagram/@awsmyn)

Berikut beberapa posisi tinggi karet pada permainan karet;

Pososi tali pertama yaitu di mata kaki. Anak di ujung satu dengan di ujung lain menempelkan ujung karet pada mata kaki mereka. Para pemain satu persatu melompati. Ini sangat mudah karena tidak tinggi. Jarang yang gagal. Meski begitu, tetap harus konsentrasi karena kesalahan melompat bisa saja membuat kaki tersandung tali.

Posisi tali kedua yaitu lutut. Posisi ini juga termasuk mudah untuk dilompati. Posisi tidak terlalu tinggi membuat pemain jarang diganti pada posisi ini. Tinggi anak-anak yang rata-rata sama membuat main karet sangat menarik. Tinggi badan tidak juga memastikan tinggi lompatan. Permainan yang biasanya dilakukan anak-anak perempuan ini juga mengadalkan kelenturan tubuh. Tak heran, para juara pelompat tinggi dalam permainan ini anak-anak perempuan.

Posisi ketiga yaitu pinggang. Sama dengan posisi satu dan dua. Tinggi sepinggang masih mudah untuk dilompati. Posisi ini semakin membuat anak-anak lebih konsenterasi dan mengambil ancang-ancang sesuai dengan perkiraan lompatan masing-masing.

Posisi keempat yaitu dada. Kedua ujung tali ditempalkan di dada para pemegang. Di sini, permainan ini sangat mengukur ketinggian lompatan. Permainan karet biasa dilakukan bagi anak-anak yang satu permaian dengan rata-rata umur yang sama, sehingga kemampuan melompat hampir rata. Kekuatan dan kelihaian ditunjukkan di sini, siapa yang menjadi pelompat yang hebat.

Posisi kelima yaitu telinga. Kedua ujung tali ditempatkan pada posisi telinga. Posisi ini sangat sulit karena ketinggian sudah lebih tinggi dari sebagian tinggi badan. Pada posisi ini, banyak juga pemain gagal melompat dengan sempurna sehingga harus menjadi pemegang karet. Pada permainan berikutnya, anak yang gagal melewati mulai mengatur strategi agar bisa memperbaiki lompata pada kesempatan berikutnya.

(Main Karet. Foto: Instagram/@doddy.al)

Ada pula yang bisa dengan melompati posisi di telinga. Maka posisi ketinggian dinaikkan tepat di atas ubun-ubun. Posisi keenam tepat di atas kepala. Posisi ini, anak-anak harus lebih mengerahkan kekuatan lari dan melompat mereka. Kekuatan menumpukan kaki sebelum batas karet sangat diandalkan. Begitu juga dengan kelenturan tubuh terutama bagian kaki. Gerakan tubuh saat di udara sangat diperlukan untuk menghindari tangan menyetutuh karet. Anak-anak juga mengecangkan bagian baju atau menalikan ujung baju agar tidak menggangu saat melopat. Pada bagian ini, seluruh kekuatan dan kehati-hatian sangat diperlukan untuk melewati benangan karet dengan baik.

Posisi terakhir atau ketujuh dan paling sulit yaitu posisi "bendera" atau posisi setinggi tangan yang diangkat. Meski posisi ini sangat tinggi, ada anak yang memiliki lompatan tinggi bisa melaluinya. Meski tinggi, posisi ini biasanya harus dicoba beberapa kali. Anak-anak akan memperbaiki lompatan mereka untuk mencapai lompatan tertinggi ini. Berkonsenterasi dan siap bergerak di udara.

Permainan tradisional lompat karet sangat disukai anak-anak. Dimulai dengan membuat rantai karet, anak-anak diajarkan untuk bekerja sama. Pada permainan ini, kekuatan sangat menjadi modal utama. Tapi tidak hanya itu, kepercayaan diri dan strategi melompat harus dimiliki. Meski secara tidak sadar, anak-anak telah melakukan permaianan luar biasa. Dengan pijakan tanah kelahiran mereka di desa, anak-anak melompat tanpa lelah dan mencoba kembali ketika gagal.

Berikut video permainan karet;



BACA JUGA:

  1. Kelereng, Permainan Tradisional yang Mulai Dilupakan
  2. Taman Anak Bukit Plawangan, Tempat Bermain Asyik Bagi Anak
  3. Yuk Belajar Sambil Bermain di Perpustakaan Anak Jakarta
  4. Belajar Sambil Bermain di Perpustakaan Daerah Cikini
  5. Serunya Bermain di Wisata Air Terjun Lepo Yogyakarta
#Lompat Karet #Mainan Anak-Anak #Permainan Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan