Relasi

Kekeliruan Dalam Bersikap Romantis

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 07 Mei 2021
Kekeliruan Dalam Bersikap Romantis
Romantis yang ngga cringe. (Sumber: Pexels/Snapwire)

"PDKT sebaiknya tidak sibuk romantis-romantisan," demikian pernyataan singkat dari pakar Hubungan Asmara, Lex dePraxis. Hal tersebut tentu membuatmu kaget dan spontan bertanya, "Loh kenapaaa?".

Padahal, sudah menjadi rahasia umum masa-masa PDKT adalah masa "promo". Artinya, kita gencar mempromosikan diri sendiri dengan menghujani hal romantis agar si dia tertarik. Ternyata, hasilnya meleset tidak sesuai harapan. Tidak jarang romantisme berlebihan justru membuat gebetan jadi ilfeel dan tanpa segan meng-ghosting dirimu.

Baca juga:

Menunjukkan Cinta Tak Harus Romantis

Menurut Lex, ada beberapa kondisi umum saat serangan romantisme membabibuta justru membuat calon pasangan jijik. Kondisi pertama yakni tindakan romantis dilakukan sesuai standar romantis kita sendiri. "Artinya, itu tidak sesuai dengan selera, kesukaan, kebutuhan, bahasa cinta calon pasangan," ujarnya.

Romantis yang cocok untuk kamu dan pasangan. (Sumber: Pexels/Rosie Ann)

Bayangkan apa yang kamu pikirkan jika pasangan memberi sesuatu yang menurut dia romantis tapi menurutmu cringe?

"Saya kenal beberapa teman dekat yang geli sekali bila diberikan pujian dan godaan oleh pasangannya dan mereka sudah berkali-kali bilang tidak suka dengan perlakuan itu. Jadi ketika pasangan mereka melakukannya, rasanya sangat mengganggu," ujarnya.

Kondisi berikutnya yang membuat gebetan langsung ambil langkah seribu di saat kita sudah super romantis adalah karena tidak adanya ketulusan dari perbuatan itu. "Itu hanya dilakukan sebagai pancingan. Dengan harapan pasangan mau membalas cintamu, lebih mencintai maupun berubah demi kita," paparnya.

"Kalau kita romantis dengan harapan dia jadi berubah dia akan menilai itu menyebalkan karena dia merasa dimanipulasi," terangnya.

Alih-alih memalsukan diri dengan sok-sokan romantis, Lex menyarankan untuk berterus terang. "Sikap romantismu jadi terasa ada maunya, egois, tidak benar-benar tulus untuk memperhatikan dan menyenangkan hatinya," jelasnya.

Baca juga:

6 Tipe Cinta Menurut Ahli, Pernah Kamu Rasakan?

Manja-manjaan dan romantis ala kamu. (Sumber: Pexels/Leah Kelley)

Kondisi ketiga yang membuat pasangan justru keki walaupun kita sudah melakukan berbagai hal yang super romantis (di imajinasi kita) yakni karena hal tersebut dilakukan semata-mata sebagai upaya kita dalam menebus dosa. Misalnya, kamu lagi buat kesalahan terus jadi bersikap romantis ke dia. Itu justru bikin dia tambah kesal dan nyari-nyari kesalahanmu.

Begitu juga kalau kita bersikap romantis sebagai cara untuk menenangkan hatinya. Itu sangat tidak tepat. "Untuk menenangkan dan membangun kehangatan yang diperlukan yakni berkomunikasi bukannya beromantisasi," tegasnya.

"Saya pribadi tidak pernah merasa diri saya berjiwa romantis. Bahkan saya merasa cukup jarang bersikap romantis ke pasangan. Namun pasangan saya mengaku, 'Ada sesuatu yang bikin aku lengket sama kamu, merasa aman dan nyaman.. padahal kamu tidak manis-manis ria seperti yang ada di film-film itu'," jelasnya panjang lebar.

Ia mengungkapkan bahwa sepanjang hubungan dirinya lebih fokus dalam mengelola komunikasi yang berkualitas. "Setelah itu baru deh selipkan perilaku romantis yang sesuai selera pasangan," tutupnya. (avia)

Baca juga:

Saat Jatuh Cinta, Pria Andalkan Insting Primitif

#Relasi #Pasangan Romantis
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan