Kekalahan Pasukan Mongol, Peristiwa di Balik Hari Jadi Surabaya


Kota Surabaya. (Foto: Unsplash/Hobi Industri)
PASUKAN yang dipimpin oleh Raden Wijaya berhasil memukul mundur tentara Raja Kubilai Khan. Kemenangan Raden Wijaya pada 31 Mei 1293 atas pasukan Mongol tersebut menjadi sejarah yang selalu diingat Kota Surabaya. Pasukan Singasari saat itu berhasil membunuh ribuan pasukan Mongol yang berada di bawah kekuasaan dinasti Yuan. Kekalahan ini pun membuat pasukan Mongol melarikan diri ke laut dan kembali ke tanah Tiongkok.
Kedatangan pasukan Mongol ke Jawa awalnya memiliki tujuan untuk menyerang Kerajaan Singasari lantaran Raja Singasari yakni Kertanegara menyiksa utusan Mongol. Dinasti Yuan atau Yuan Raya merupakan salah satu dinasti asing Tiongkok. Dinasti yang tidak dibangun oleh orang Han disebut sebagai dinasti asing. Hal ini karena pada kala itu Han merupakan satu-satunya yang dianggap mewakili entitas Tiongkok.
Baca Juga:
Ketika Jurnalis Meutya Hafid dan kameramen Budiyanto Lolos dari Ramadi

Kerajaan Majapahit sering disebut didirikan oleh Raden Wijaya. Berdirinya kerajaan ini memiliki tujuan untuk meneruskan kejayaan Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari kemudian dipimpin oleh raja terakhirnya yakni Sri Maharaja Kertanagara yang juga merupakan anak Raja Wisnuwardhana. Sosok Raja Wisnuwardhana merupakan penguasa Jawa pertama yang memiliki ambisi untuk menyatukan wilayah Nusantara. Ambisi ini kemudian diteruskan oleh Raden Wijaya pada 1293-1309. Kekalahan pasukan Mongol pun diperingati sebagai hari jadi Surabaya. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
LinkedIn Merilis Fitur Stories, Mirip Instagram dan Snapchat

Disambut Videografer Profesional, Fujifilm Rilis Kamera Terbaru Tiga Tahun Lalu

Tiga Tahun Lalu Instagram Punya Stiker di Komentar Stories

Ketika 'Among Us' Turun Harga

Layanan Penerbangan Singapura ke Indonesia Dibatalkan Hingga Mei 2020

Netflix Tambah Fitur Download

Jakarta Indonesia Pet Show 2019, Surganya Pecinta Hewan

Di Tahun 2019 Vans Rilis Berle Pro

Mengenang Restoran Rindu Alam Puncak

Paduan Budaya Tionghoa dan Betawi dalam Festival Pecinan 2019
