MerahPutih.com - Kejuaraan nasional (Kejurnas) woodball digelar di Lapangan Monumen Pancasila Sakti, Yogyakarta. Upacara pembukaan ajang ini digelar pada Kamis (1/12) pagi. Kejurnas berlangsung dari 1 Desember sampai 4 Desember 2022, diikuti perwakilan dari 14 pengurus provinsi (Pengprov).
Antusias tinggi pegiat woodball membuat upaya menarik kejuaraan dunia ke Indonesia sangat terbuka. Para penggemar woodball di Indonesia terus menjamur. Total, Indonesia Woodball Association (IWbA) sudah memiliki kepengurusan daerah di 18 provinsi.
Baca Juga:
Ketua NOC Indonesia Bersama Menpora Sambut Kedatangan Presiden IOC di Bali
Wakil Bendahara Umum National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Aang Sunadji mengapresiasi terselenggaranya agenda ini. Penting bagi setiap atlet untuk terus bertanding untuk mengukur hasil dari latihan.
"Kejurnas ini harapannya sebagai warming up, karena teman-teman atlet woodball ini goal-nya ada di PON. Dari agenda ini bisa saling mengukur kekuatan dan nantinya di PON bisa lebih kenceng lagi," katanya.
Ia menilai, cabor woodball terus berkembang sejak masuk ke Indonesia. Terbukti dari kejurnas di Yogyakarta ini, ada banyak peserta muda yang ikut.
NOC Indonesia, tegas ia, berkeinginan untuk turut serta membantu woodball Indonesia lebih berkembang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kalender resmi International Woodball Federation (IWb) bisa diboyong ke Indonesia.
Hal ini, kata ia, sesuai perintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, agar memboyong banyak kejuaraan olahraga dunia ke Tanah Air.
"Kami berharap ada kejuaraan internasional, baik itu multievent atau single event woodball yang bisa diselenggarakan di Indonesia," tutur Aang Sunadji.

Ia menegaskan, potensi menarik kejuaraan dunia woodball ke Indonesia sangat besar. Apalagi dalam beberapa tahun ini, Indonesia sukses jadi tuan rumah MotoGP, Superbike, World Beach Games 2023, FIBA World Cup 2023, dan World Cup U-20 2023.
"Kita berharap woodball bisa ikut euforia itu, karena pemerintah sangat mendukung," ungkapnya.
Selain dibuka Wakil Bendahara Umum National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Aang Sunadji, hadir pengurus IWbA, perwakilan dari KONI Pusat, Pemprov DIY, dan Ketua KONI DIY Djoko Pekik Irianto.
Para tamu undangan dan peserta turut dihibur dengan penampilan Tari Rampak Gedruk Buto. Suara dari krincing yang terpasang di kaki para penari menjadi pertanda pertarungan 14 pengurus provinsi dimulai.
Woodball merupakan olahraga yang berasal dari Taiwan. Olahraga yang ditemukan pada awal 1990-an ini mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2006 lalu. (Cahyo/ Yogyakarta)
Baca Juga:
Ketua NOC Indonesia: Olahraga Sangat Penting untuk Penguatan Kesehatan Global