Film
Kehidupan Keraton dalam Film 'Marak: Mresani Panji Sekar'
BANYAK orang yang penasaran bagaimana budaya dan gaya hidup di dalam tembok Keraton Yogyakarta. Pasalnya keluarga dan para bangsawan Keraton Yogyakarta masih memegang teguh budaya Jawa dan unggah-ungguh (kebiasaan) leluhur.
Untuk menjawab keingintahuan ini, Kraton Yogyakarta meluncurkan sebuah film Pendek berjudul Marak; Mresani Panji Sekar. Film pendek berdurasi sekitar 19 menit ini dilaunching di kanal Youtube@Kraton Jogja pada Selasa (01/12).
Baca Juga:
Film pendek ini dibuat oleh Tepas Tandha Yekti (Divisi Humas, Dokumentasi dan IT) dan KHP Kridhomardowo (Divisi Tari) Kraton Jogja dalam rangka memperingati hari lahir Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Penghageng (ketua) KHP Kridhomardowo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro mengatakan ini merupakan pertama kalinya Kraton membuat film pendek.
"Salah satu tujuannya sebagai sarana edukasi. Kami ingin memperlihatkan bagaimana sih budaya dan gaya hidup di dalam tembok Keraton. Mulai dari kehidupan putra-putri Sri Sultan dan para abdi dalem dan beberapa keluarga keraton Yogyakarta," jelas KPH Notonegoro.
Menantu Sri Sultan HB X ini berkisah, mereka sengaja mengemas alur cerita yang ringan dan sederhana namun penuh dengan edukasi nilai budaya di dalamnya. Untuk itulah pihaknya menggandeng dua aktris, Briliana Arfira dan Siti Fauziah sebagai pemeran utama. Briliana dan Siti populer dengan film pendek Tilik.
Baca Juga:
Marak yang berarti menemui, menghadap, atau sowan berkisah tentang keseruan Yu Lilin (Briliana) seorang abdi dalem wanita Kraton Yogyakarta mempersiapkan pementasan Beksan Panji Sekar (Tarian Tradisional Pria Kraton Yogyakarta). Yu Lilin mendapat tugas untuk mengawasi latihan Beksan Panji Sekar menggantikan temannya. Beksan Panji Sekar merupakan pementasan tari dalam rangka Uyon-Uyon Hadiluhung atau peringatan hari lahir Sultan HB X.
Sebelum melihat latihan para penari, Yu Lilin diwajibkan menemui Kanjeng Noto, sebagai pemimpin KHP Kridhomardowo (Divisi Tari) Kraton Jogja. Dalam perjalanan menemui Kanjeng Noto, Yu Lilin bertemu dengan temannya Bu Siti (Siti Fauziah). Lantaran penasaran dengan tarian Panji Sekar, Bu Siti memaksa untuk ikut dengan Yu Lilin ke dalam Kraton Yogyakarta.
Yu Lilin membolehkan Bu Siti untuk ikut. Namun dalam perjalanan, Yu Lilin perlu banyak mengajari Bu Siti terkait adat istiadat dan peraturan Kraton. Mulai dari memakai pakaian khusus, cara berbicara dengan petinggi Kraton, mengajari gaya bahasa Jawa Kromo Inggil (bahasa Jawa khusus keluarga Kraton) sampai cara menghormat pada pendopo dan putra-putri Raja.
Baca Juga:
Disinilah proses edukasi budaya dan kebiasaan tradisional Kraton Yogyakarta ditampilkan dan diperkenalkan
Jika dilihat, tokoh Yu Lilin hampir sama dengan karakter Yu Ning. Begitu juga tokoh Bu Siti mirip dengan tingkah laku karakter bu Tedjo dalam film Tilik. Namun hal ini tidak mengurangi esensi film. Malah menambah nilai humor dan santai dalam film ini.
Dalam film ini, Putri kedua Sri Sultan HB X Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono dan Kanjeng Noto turut ikut muncul sebagai cameo.
Kehadiran film Marak mendapat sambutan cukup meriah dari para netizen. Baru empat hari diluncurkan, film pendek ini sudah ditonton sekitar 419.104 viewers dan mendapat 40 ribu likes serta 300-an komentar. Sebagian besar komentar memuji penyampaian budaya dan bahasa Jawa dengan cara yang kekinian dan tidak membosankan. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga: