DI masa pandemi, orang-orang begitu mendambakan rekreasi luar ruang. Aktivitas di luar ruangan seolah menjadi senjata untuk mencoba menemukan kembali kewarasan di masa yang penuh gejolak ini.
Sejumlah literatur penelitian juga mendukung efek menguntungkan dari ruang hijau pada kesehatan psikologis. Sebuah studi pada kaum muda di era COVID-19 baru-baru ini menemukan bahwa mereka yang lebih sering beraktivitas di luar ruangan melaporkan kesejahteraan yang lebih baik. Paparan ruang hijau juga dikaitkan dengan penurunan penanda fisiologis stres seperti detak jantung, tekanan darah, dan kortisol saliva.
BACA JUGA:
Sejumlah studi menunjukkan aktivitas di luar ruangan dapat mendorong pemulihan dari berbagai gangguan kejiwaan, termasuk gangguan defisit perhatian/hiperaktivitas, gangguan penggunaan zat/kecanduan, depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma, dan insomnia.
Sebuah penelitian yang menarik telah menunjukkan bagaimana hal itu mungkin terjadi pada tingkat neurokimia. Menurut informasi yang dilansir Psychology Today, orang dengan gangguan metamfetamin yang diacak untuk program latihan intensitas tinggi mengalami lebih banyak normalisasi fungsi dopamin mereka di bagian otak mereka yang terlibat dalam mengendalikan impuls.
Menurut psikolog, Claire Wilcox, waktu di luar ruangan sebenarnya dapat meningkatkan kapasitas mental kita, yang akan membantu kita membuat keputusan yang lebih bijaksana dan mengubah kebiasaan buruk. Sebuah studi pendahuluan menunjukkan bahwa pengurangan impulsivitas dihasilkan dari paparan gambar di luar ruangan, dan semakin banyak pekerjaan menunjukkan bahwa waktu ruang hijau dapat meningkatkan kognisi pada Alzheimer.
Selain itu, aktivitas di luar ruangan seperti panjat tebing, olahraga tim, dan bahkan backpacking atau hiking—sering kali mengharuskan kita untuk bekerja dengan, dan mengandalkan, orang lain, terutama ketika tantangan muncul, kita membangun keterampilan hubungan yang penting di luar ruangan.
Dalam pengaturan terapi hutan belantara khususnya, pembangunan komunitas menjadi komponen kunci. Orang-orang melaporkan kemampuan untuk merasakan empati dan mempercayai orang lain tumbuh selama perawatan mereka dan efek itu bertahan lama setelah mereka kembali ke rumah. Sejalan dengan temuan itu, mengatasi hambatan fisik dan psikologis yang dihadapi di lingkungan luar bisa meningkatkan efikasi diri, meningkatkan ketahanan mental, dan, dapat meningkatkan citra tubuh juga. Semua itu dapat berkontribusi untuk pemulihan lebih cepat dari berbagai gangguan.
Alam memberi kita karunia yang sangat dibutuhkan dari teknologi yang berlebihan, kebisingan dan kekacauan perkotaan, serta lingkungan kerja dan rumah yang penuh tekanan. Ini memberi kita perspektif.(Avia)