Kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Melonjak Saat Omicron Terdeteksi di Indonesia

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 22 Desember 2021
Kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Melonjak Saat Omicron Terdeteksi di Indonesia
Tangkapan layar Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adi Sasmito. (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Merahputih.com - Kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke Indonesia mengalami kenaikan dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Padahal, kedatangan mereka di tengah ancaman virus COVID-19 varian Omicron dan upaya mempertahankan kasus yang terkendali.

Hal itu dikatakan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito. Wiku menyebut tren kenaikan kedatangan dapat terlihat dari banyaknya pelaku perjalanan luar negeri yang datang di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Terhitung pada bulan Oktober 2021, jumlah pelaku perjalanan luar negeri masih berada pada kisaran seribu hingga 2 ribu kedatangan saja. Namun, pada Desember 2021 jumlah tersebut mencapai sekitar 4 ribu kedatangan.

Baca Juga:

Enam WNA Tiongkok Positif COVID-19, Tiga Terindikasi Omicron

"Kenaikan juga terjadi di pos lintas negara Entikong di Kalimantan Barat," ujar Wiku, Selasa (21/12).

Pada akhir November 2021, lonjakan angka kedatangan sempat terjadi secara rendah, yakni pada kisaran 50 sampai dengan 100 kedatangan saja. Tetapi pada 10 Desember 2021, angka itu ikut naik menjadi hampir 300 kedatangan.

Termasuk di Pelabuhan Batam Center yang pada awal November 2021, jumlah angka kedatangan hanya berkisar 100 sampai 200 kedatangan saja. Kini naik menjadi 200 hingga 400 kedatangan pada pertengahan Desember 2021.

Wiku meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus memperketat pelaksanaan protokol kesehatan, sekaligus tidak bepergian keluar negeri bila tidak ada kepentingan mendesak.

Hal itu benar-benar harus dijalankan guna mencegah meluasnya varian Omicron ke dalam negeri sekaligus menjaga supaya lonjakan kasus tidak terjadi.

Baca Juga:

Bijak Bepergian dan Disiplin Prokes Jadi Kunci Terhindar dari Omicron

Sedangkan pada masyarakat yang telah datang kembali ke Indonesia, dia meminta untuk benar-benar mematuhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Seperti melakukan karantina sesuai periode yang ditentukan, tidak berkeliaran serta mengikuti prosedur tes COVID-19 yang nantinya akan dilakukan sebanyak tiga kali.

“Tentunya hal ini menjadi tantangan bagi kita bersama, untuk mempertahankan kondisi saat ini yang cenderung terkendali,” tegas Wiku.

Wiku juga menyebut belum ada data yang bisa membuktikan tingkat penularan dan keparahan virus COVID-19 varian Omicron.

Namun, menurutnya, ada kemungkinan penularan akan cepat terjadi bagi penyintas COVID. "Ada kemungkinan peningkatan penularan pada penyintas COVID atau secara tidak langsung mampu melawan imunitas terhadap COVID yang telah terbentuk," lanjut Wiku.

Baca Juga:

Wagub DKI: Kasus Pertama Omicron Diduga Terpapar dari WNA

Selain itu, hasil studi awal lain, varian Omicron masih terdeteksi melalui tes PCR. "Sampai saat ini PCR dianggap masih mampu mendeteksi varian Omicron, sedangkan rapid antigen masih dalam penelitian," ujarnya.

Wiku mengimbau masyarakat tetap tenang dan turut serta membuat suasana menjadi kondusif. Dia meminta masyarakat tidak terpengaruh berita yang belum tentu kebenarannya. "Lebih baik bersikap hati-hati dengan tetap meningkatkan prokes secara disiplin," lanjut Wiku. (Knu)

#COVID-19 #Kasus COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Satgas COVID-19 #Gelombang 3 COVID-19
Bagikan
Bagikan