PEMERINTAH Indonesia mendukung pengembangan ekosistem kecerdasan buatan. Pengesahan ini disampaikan dengan peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Buatan 2020-2045.
Meskipun demikian, masih ada beberapa tantangan yang belum ditangani. Seperti masih adanya kekurangan sumber daya manusia yang terampil dalam mengembangkan artificial intelligence (AI), kemudian kurangnya dukungan infrastruktur, dan masih minim kebijakan yang mendukung pengembangan industri teknologi AI.
Baca Juga:
Pentingnya Penyesuaian terhadap Inovasi Artificial Intelligence

Menurut pendiri dan CEO AI Indonesia Muhammad Angga Muttaqien, diperlukan kerjasama dengan Pentahelix untuk menjawab tantangan perkembangan AI di Indonesia. “Kami hadir untuk membantu Indonesia mengimplementasikan transformasi digitalnya menuju generasi emas Indonesia dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Tentu saja itu perlu dukungan yang solid dari elemen lain dan dari kolaborasi Pentahelix untuk Indonesia mencapai tujuan itu,” kata Angga.
Menurut studi oleh McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta bakat digital. Sayangnya hanya 20 persen dari 4 ribu kampus di Indonesia yang memiliki mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kesenjangan bakat sekitar 400 ribu hingga 500 ribu per tahun.
Maka dari itu, pada 2021 Artifisial Indonesia berkembang menyediakan platform kursus yang bertujuan untuk membantu mengisi kesenjangan bakat khususnya di bidang kecerdasan buatan melalui beberapa program unggulan.
Baca Juga:

Salah satunya adalah program AI Career Bootcamp. Program ini adalah pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan peserta yang didukung oleh beberapa mentor berpengalaman dari industri teknologi kecerdasan buatan dari berbagai perusahaan atau startup. Selain itu, para mentor juga berpengalaman dalam membantu pemerintah dan perusahaan multinasional, seperti Microsoft, IBM, AWS, dan LG Indonesia.
Guna mendukung industri AI di Indonesia, Artifisial Indonesia memperkenalkan kampanye #AIUntukSemua dan #AIUntukIndonesia.
“Melalui kampanye #AIUntukSemua dan #AIUntukIndonesia, kami juga menghadirkan platform belajar daring teknologi AI berbasis Learning Management System (LMS) dan telah menghasilkan banyak lulusan talenta di bidang AI,” jelas Angga. (kmp)
Baca Juga: