MerahPutih.com - Kasus kecelakaan maut yang melibatkan bus di Tol Surabaya - Mojokerto (Tol Sumo) terus diusut polisi.
Sebagai informasi, bus itu mengalami kecelakaan tunggal saat melintas di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto pada Senin (16/5) pagi, sekitar pukul 06.15 WIB.
Total korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini mencapai 13 orang.
Baca Juga:
Puluhan Warga Jadi Korban Kecelakaan Bus, Kampung Benowo Surabaya Berduka
Dari hasil pemeriksaan sementara, sang sopir terindikasi menggunakan narkoba jenis sabu-sabu.
"Ada indikasi sopir menggunakan narkoba jenis sabu, itu hasil tes urinenya," kata Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Latief Usman, Selasa (17/5).
Latief menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dan berkoordinasi untuk mengetahui kapan dan di mana terakhir kali sang sopir menggunakan narkoba.
Termasuk dengan melakukan tes darah terhadap sopir bus tersebut.
"Kita ambil darah untuk dikirim ke Labfor untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini. Ini yang kita dalami, dia memakai di mana, penggunaannya," bebernya.
Baca Juga:
Bus Wisata Kecelakaan di Tol Surabaya - Mojokerto, 14 Orang Meninggal
Terpisah, Kasat PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan, kecelakaan ini bermula saat bus dengan nomor polisi S 7322 UW yang dikemudikan Ade Firmansyah itu berangkat dari Yogyakarta menuju Surabaya dengan kecepatan sedang di jalur lambat.
Kemudian, setibanya bus di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS di pinggir bahu jalan tol hingga bus terguling. Kecelakaan ini diduga karena sopir mengantuk.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah mengerahkan tim traffic accident analysis (TAA) untuk menyelidiki kasus kecelakaan itu.
"Mabes Polri melalui Korlantas Polri telah mengirim tim TAA atau traffic accident analysis untuk back up Polda Jawa Timur dalam rangka menyelidiki kasus," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Selasa (17/5).
Menurut Ramadhan, dari hasil pemeriksaan sementara bus tidak mengalami over load lantaran hanya berisi 34 orang dari kapasitas 37 penumpang.
Polisi juga telah mengambil sampel darah AF untuk dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor).
"Diketahui, AF tidak memiliki SIM sehingga kita akan cari statusnya apakah yang bersangkutan sopir cadangan atau kernet," tutup Ramadhan. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi Izinkan Masyarakat Lepas Masker di Ruang Terbuka