MerahPutih.com - Fenomena bocornya data pribadi terjadi secara beruntun beberapa waktu belakangan ini. Bahkan, pejabat negara pun tak lepas dari target.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyebut fakta bahwa keamanan data di Indonesia sangat rentan pembobolan.
"Kejadian kebocoran data bukan hanya terjadi satu dua kali tapi sudah teramat sering,” kata Christina, Selasa (13/9).
Baca Juga:
Jadi Korban Bjorka, Anies Heran Retasan Data Pribadinya Banyak yang Salah
Christina menyesalkan kejadian kebocoran data yang terjadi berulang-ulang.
Padahal, DPR sudah mengingatkan pemerintah agar pengamanan data diperhatikan.
“Secara pribadi kami berulang kali mendorong perlunya peta jalan (roadmap) untuk keamanan siber namun sampai saat ini belum terlihat hasilnya,” sesal politikus Golkar ini. Ia menganggap, bocornya data pribadi menjadi tugas penting yang harus segera diselesaikan.
Untuk itu, pengamanan dan pelindungan data pribadi menjadi pekerjaan rumah yang perlu dipikirkan secara serius oleh pemerintah. Menurut Christina, adanya peta jalan keamanan siber akan membantu optimalisasi perlindungan siber di Indonesia.
Dia berharap tidak lagi terjadi kebocoran data yang belakangan justru saling melempar tanggung jawab antarlembaga atau institusi.
“Hal mana kami nilai amat tidak elok. Peta jalan keamanan siber sangat mendesak seperti halnya dengan dorongan DPR sebelumnya kita bisa melahirkan peta jalan keamanan laut,” tegasnya.
Baca Juga:
Ledek Mahfud MD, Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadi Menko Polhukam
Ia menganggap kejadian berulang peretasan data pribadi, baik yang terjadi pada data masyarakat maupun data pejabat negara menjadi pelecut percepatan pengesahan RUU Pelindungan Data Pribadi (PDP).
Sehingga, ada ketentuan yang jelas mengenai sanksi administrasi atau pidana terhadap pengendali/prosesor data yang lalai dalam mengelola data masyarakat.
"Dengan begitu, akan menumbuhkan kepercayaan publik bahwa data mereka dijaga dengan baik,” tutup Christina.
Sekadar informasi, sosok hacker dengan nama Bjorka kerap mengancam membuka data pribadi milik pejabat negara.
Sosoknya saat ini masih misterius identitasnya, setelah ia diduga menyebarkan berbagai data pribadi masyarakat Indonesia dari berbagai sumber.
Termasuk data registrasi SIM card prabayar, dokumen rahasia Presiden RI Joko Widodo, dan lain sebagainya.
Terakhir, Bjorka juga mengatakan siapa otak pembunuhan aktivis Munir pada 2004 silam.
Ia pun mengaku tengah menyiapkan data MyPertamina untuk disebarkan ke publik. (Knu)
Baca Juga:
Bjorka Bocorkan Data, Pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi Bakal Dipercepat