MerahPutih.com - Kerbo Kyai Slamet Keraton Surakarta akan digunakan untuk acara budaya tradisi kirab malam 1 Suro pada pada 30 Juli malam.
Namun, satu kerbau bule Kyai Slamet Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mati positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kamis (21/7).
Baca Juga:
600.572 Ekor Sapi Sudah Divaksin PMK
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, GKR Koes Moertiyah Wandansari mengatakan, satu kerbo Kyai Slamet Surakarta mati terkena penyakit PMK. Hal ini diketahui petugas saat mendapati kerbau dengan gejala penyakit PMK.
"Kebo bule yang mati itu betina. Kebo bule mati pada Kamis pagi pukul 07.00 WIB dikandang," kata Gusti Moeng sapaan akrabnya, Jumat (22/7).
Kebu bule yang mati, bernama Apon dan berusia 20 tahun. Selama ini Apon adalah kerbau yang dijadikan penunjuk jalan saat Kirab Malam 1 Sura.
"Yang mati ini kerbau tertua dari keturunan Kiai Slamet milik Keraton Surakarta. Sebelum mati, kerbau itu diketahui lemas, terluka di bagian kuku dan mulut terluka serta berliur di bagian hidung," ucap dia.
Ia menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Solo, sebanyak delapannkerbau keturunan Kiai Slamet terjangkit PMK. Setelah kejadian itu, kandang dibersihkan dan dilakukan penyemprotan.

"Kerbau-kerbau itu juga biasanya dikirab. Oleh petugas tidak direkomendasikan ikut kirab malam 1 Suro. Yang terpapar dipisah dan dikarantina," ucap dia.
Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta KRA Dani Nuradiningrat menambahkan, mengantisipasi paparan meluas, saat ini pihaknya sudah melakukan tindakan preventif dengan menyemprotkan disinfektan ke seluruh kandang kerbau.
"Total ada 18 kebo bule Kyai Slamet milik Keraton surakarta dipelihara di kandang barat, timur, dan Sitinggil kawasan Alkid (alun-alun kidul)," katanya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga:
Produksi Vaksin PMK Diupayakan Dibuat di Dalam Negeri