Kesehatan

Kaum Rebahan Berisiko Menjadi Skinny Fat

annehsannehs - Rabu, 28 Juli 2021
Kaum Rebahan Berisiko Menjadi Skinny Fat
Waspada, kaum rebahan. (Foto: Unsplash/AdrianSwancar)

PANDEMI mempengaruhi orang dengan berbagai cara. Ada yang semakin produktif ketika di rumah aja, ada juga yang ngerem terus di ranjang dan semakin sering bermalas-malasan. Biasanya, para kaum rebahan ini memiliki siklus kegiatan yakni; bangun tidur, sarapan, kerja, capek, rebahan, main HP, tidur lagi.

Mungkin, mereka pun terlihat fit dan sehat secara fisik. Meski begitu, bisa jadi kaum rebahan memiliki kondisi tubuh yang disebut dengan istilah skinny fat. Dilansir dari Healthline, skinny fat direferensikan sebagai tubuh yang memiliki kadar lemak tubuh (body fat) yang tinggi dan jumlah otot yang rendah.

Baca juga:

Baik Jagi Orang Dewasa, Bahan Pangan Ini Tidak Penting untuk MPASI Si Kecil

Skinny fat. (Foto Legion)
Skinny fat. (Foto: Legion)

Ada kesalahpahaman umum yang menganggap bahwa tubuh yang kecil atau kurus menjadi indikator kesehatan yang baik. Padahal, mereka yang memiliki tubuh demikian belum tentu sehat. Bahkan, meskipun angka Body Mass Index (BMI) berada dalam kisaran "normal", tetap ada risiko terkena beberapa gangguan kesehatan seperti resistensi insulin, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.

Lantas, apakah kamu memiliki kondisi tubuh skinny fat? Pada dasarnya, tidak ada definisi standar mengenai kondisi skinny fat. Skinny fat pun bukan merupakan istilah medis sehingga orang-orang menggunakan istilah tersebut dengan berbagai cara.

Secara umum, skinny fat adalah ketika seseorang dianggap kurus namun berlemak. Mereka memiliki sejumlah besar lemak visceral dan tidak memiliki banyak otot. Dilansir dari Web MD, lemak visceral adalah lemak yang membungkus organ abdominal di dalam tubuh.

Menurut Medlineplus.gov, organ abdominal (perut) mengandung banyak organ vital tubuh seperti lambung, usus, hati, limpa, kantong empedu, pankreas, ginjal, ovarium, kandung kemih, ureter, saluran tuba. dan berbagai pembuluh darah lainnya.

Baca juga:

Es Krim Terbaik dari Restoran Fast Food Menurut Ahli Diet

Sedentary lifestyle. (Foto LifeSpan)
Sedentary lifestyle. (Foto LifeSpan)

Skinny fat pun disebabkan karena faktor keturunan, gaya hidup, dan tingkatan hormon. Sedentary lifestyle menjadi salah satu kontribusi utama yang membuat seseorang menjadi skinny fat. Sedentary lifestyle alias kaum rebahan merupakan kelompok orang yang sebagian besar aktivitas hariannya hanya duduk dan rebahan sambil menonton atau main HP.

Jika kamu bekerja dari pukul 9-5 dan hanya duduk saja hampir sepanjang hari, massa otot rangka (skeletal muscle) tubuh cenderung semakin berkurang seiring dengan waktu. Massa lemak juga akan meningkat seiring dengan penurunan mobilitas.

Duduk seharian, pola makan yang tidak sehat dan teratur, dan tidak berolahraga merupakan resep terbaik untuk menghilangkan otot dan menambah lemak. Penulis buku tentang olahraga Mike Matthews atau yang lebih dikenal sebagai @muscleforlifefitness di media sosial memberitahu olahraga terbaik untuk para skinny fat, antara lain pembatasan kalori, minimal weightlifting (angkat beban) dengan penekanan pada latihan repetisi tinggi (high-rep training), dan kardio yang berlimpah. (SHN)

Baca juga:

5 Akibat dari Makan Terlalu Cepat

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan