Kasus Siswa dan Guru Terpapar COVID-19 di Solo Meluas, 68 Orang Positif

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 21 Oktober 2021
Kasus Siswa dan Guru Terpapar COVID-19 di Solo Meluas, 68 Orang Positif
Petugas DKK Solo melakukan tes PCR pada siswa SMPN 4 Solo, Kamis (21/10). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah mencatat jumlah siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus mengalami penambahan. Sedikitnya ada 62 siswa dan 6 guru dari SD dan SMP sederajat yang harus menjalani isoman dan dalam pemantauan puskesmas setempat.

Diketahui, data awal menemukan adanya 41 siswa dan 6 guru di sejumlah SD terpapar corona tersebar di lima sekolah. Kelima sekolah itu adalah SD Kristen Manahan, SD Al Islam 2 Jamsaren, SDN Danukusuman, SDN Mangkubumen Kidul, dan SDN Semanggi Lor.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, jumlah siswa yang terpapar terus mengalami penambahan setelah dilakukan tracing. Jumlah tambahan 13 siswa terkonfirmasi positif COVID-19 dari tiga SMP, yakni SMP IT Nur Hidayah, SMPN 4 Solo, dan SMPN 8 Solo.

Baca Juga:

Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Puluhan Sapi Dikirab Keliling Kota Solo

"Adanya penambahan kasus usai melakukan tes tracing pada temuan-temuan sebelumnya hingga muncul angka 62 siswa dan 6 guru dari SD dan SMP terkonfirmasi positif," kata Ning, Kamis (21/10).

Dikatakannya, tes acak pada siswa ini dilakukan sejak pertengahan Oktober. Hal itu menindaklanjuti instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar dilakukan program surveilans (tes acak PCR) bagi sekolah yang menggelar PTM.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih. (MP/Ismail)
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih. (MP/Ismail)

Ia menyebut dari 62 siswa terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut, 34 orang di antaranya merupakan warga Solo. Sementara 28 orang lainnya merupakan warga luar Solo.

"Sedangkan untuk enam guru SD yang terkonfirmasi positif itu seluruhnya merupakan warga Solo," kata dia.

Ia menegaskan, baik guru dan siswa yang terpapar corona berstatus orang tanpa gejala (OTG). Meskipun demikian, pengawasan di rumah warga isoman tetap dilakukan.

"Ini jadi alarm bagi masyarakat untuk benar-benar disiplin menerapkan prokes. Jangan sampai kasus ini akan membuat kasus corona meledak lagi," kata dia.

Baca Juga:

Alumni Akabri 1989 Gelar Sunatan Massal dan Vaksinasi COVID-19 di Solo

Wali Kota Gibran Rakabuming Raka membenarkan munculnya klaster baru di tiga SMP, setelah sebelumnya lima SD. Ia pun langsung menutup sementara kegiatan PTM sekolah itu.

"Yang jelas kalau ada yang positif kami tutup dulu, yang lain nihil kasus PTM tetap jalan," pungkas dia. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Satgas COVID-19 Solo Temukan Kembali Siswa Terpapar di Dua SMPN

#Kota Solo #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan