Kasus Positif COVID-19 Tembus 66.226 Pasien

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 07 Juli 2020
Kasus Positif COVID-19 Tembus 66.226 Pasien
Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. Foto: ANTARA

MerahPutih.com - Pemerintah mengumumkan penambahan pada jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 pada Selasa (7/7). Hasilnya, saat ini jumlah pasien positif mencapai 66.226 pasien.

"Penambahan pada pasien positif sebanyak 1.268 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan COVID-19, Achmad Yurianto di BNPB, Jakarta, Selasa (7/7).

Yuri mengungkapkan jumlah penambahan 866 pasien menjadi 30.785 yang sembuh.

"COVID-19 bisa sembuh dan ini memotivasi kita untuk hidup sehat. Kondisinya bagus dan tak dikhawatirkan menular. Mereka sembuh dan punya kekebalan imunitas yang baik," jelas Yurianto yang mengenakan batik ini.

Sedangkan, jumlah kasus meninggal dunia bertambah 68 orang menjadi 3.309 pasien. Sementara, orang dalam pemantauan mencapai 38.702 dan pasien dalam pengawasan mencapai 13.471.

"Kasus kematian ini adalah dari penderita konfirmasi positif COVID-19. Optimisme kita perlukan. Ini bukti masih ada kelompok rentan dan penularan masih terjadi," jelas Yurianto.

Yuri mengingatkan masyarakat untuk menghindari tempat berkumpul karena memiliki risiko penularan corona. Sebab banyak penularan orang tanpa gejala dan menularkan kepada orang lain.

"Tinggal di rumah adalah jawaban satu satunya yang benar. Tak melakukan perjalanan kemanapun baik itu ke rumah saudara atau ke kampung," jelas Yurianto.

"Kemudian rajin cuci tangan dengan sabun, sudah terbukti ilmiah penggunaan sabun akan hancurkan virus itu," ujarnya.

Dia masyarakat mencegah adanya kerumunan dan penumpukan orang. Selain itu, masyarakat juga diminta tak menyentuh terlalu lama orang yang rentan seperti orang tua dan sakit karena penularan bisa lebih cepat

"Karena lenularan tidak langsung melalui kontak tangan ini sangat besar pengaruhnyam lakukan sering-sering cuci tangan dan hindari terlalu banyak memegang tubuh," jelas Yurianto. (Knu)

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan