Kasus Omicron Meningkat, Walkot Surabaya Tak Larang Warga ke Luar Kota

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 Januari 2022
Kasus Omicron Meningkat, Walkot Surabaya Tak Larang Warga ke Luar Kota
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Catatan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kasus konfirmasi positif COVID-19 mencapai 23 pasien. Mereka di rawat di rumah sakit (RS) rujukan dan ruang isolasi terpadu di Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dari total 23 tersebut, empat di antaranya merupakan pasien yang mengidap varian baru B 1.1.529 Omicron yang merupakan satu keluarga.

Baca Juga:

Lima Wilayah Jakarta Masuk Zona Merah Omicron

Eri menyampaikan, rata-rata kasus Omicron didominasi dari mereka yang punya riwayat perjalanan dari luar kota.

"Ya sebenarnya sih pas awalnya nggak, sebelum Omicron pertama kan masih empat sampai lima kasus. Nah kalau sudah begini harus diwarning," katanya.

Ia mengatakan, kondisi kasus Surabaya sudah sangat melandai tapi setelah Omicron masuk karena mobilias seperti, riwayat dari Jakarta atau luar kota dan pekerja migran indonesia.

Ia menambahkan, sebagai langkah pencegahannya, para camat dan lurah untuk memprioritaskan peran Satgas Kampung Tangguh. Sebab pencegahan harus dilakukan dari klaster terkecil seperti halnya di perkampungan.

"Khusus untuk Kampung Wani Jogo jika ada warga datang dari luar kota langsung tes, jangan sampai lewat. Jika telat nanti jadi nyebar kalau keluar ke mana-mana," katanya.

Selain itu, pihaknya melakukan swab hunter, swab massal, penerapan protokol kesehatan di kampung-kampung.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Antara)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Antara)

"Di situ kita lakukan terus pencegahan melibatkan Kampung Wani Jogo, untuk itu kita harus tekan dari klaster terbawah," ungkap Eri.

Ia menegaskan, dengan adanya peningkatan kasus Omicron ini, tim kesehatan ekstra cepat untuk menempuh tracing dan testing pada kontak erat.

"Dan hasilnya langsung dibawa ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga untuk disequencing sebab meski CT Value di atas 25 namun tetap berpeluang terpapar Omicron," ujarnya.

Eri tak melarang jika ada warga yang bakal keluar kota. Akan tetapi, ia menghimbau siapa saja dan di mana pun berada agar tetap menerapkan upaya pencegahan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat. (Andika Eldon / Jawa Timur)

Baca Juga:

Kata Pemprov DKI Soal Usulan Meniadakan Ganjil Genap di Tengah Penyebaran Omicron

#Omicron #PPKM #Kasus COVID-19
Bagikan
Bagikan