Kasus Omicron Meningkat, Kemenkes Klaim BOR Masih Aman

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 17 Februari 2022
Kasus Omicron Meningkat, Kemenkes Klaim BOR Masih Aman
Seorang petugas di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Foto: MP/Dickie Prasetia

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan keterisian tempat tidur untuk isolasi kasus COVID-19 atau bed occupancy ratio (BOR) masih terkendali.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, kapasitas tempat tidur yang disediakan pemerintah dinilai masih banyak.

Baca Juga

Kasus COVID-19 Sleman Meningkat Drastis, Belasan Pasien Meninggal Dunia

"Terlihat seperti di Sumatera Utara jumlah kasus 637 sementara tempat tidur isolasi yang disediakan sebanyak 4 ribu," katanya dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (17/2).

Data Kemenkes memperlihatkan sebanyak sebanyak 8.418 tempat tidur yang terpakai dari 15.313 yang disediakan di DKI Jakarta.

Tak hanya itu, ketersediaan ICU pun memadai dan mengalami peningkatan. Di Sumatera Utara ada 21 ICU yang terisi dari 390 yang tersedia, DKI Jakarta sebanyak 406 ruang ICU terpakai dari 921 ruang ICU yang disediakan.

Banten 103 ruang ICU terisi dari 354 yang tersedia, Jawa Barat 273 ruang ICU terisi dari 1.034 yang tersedia, DIY 30 ruang ICU terisi dari 142 yang tersedia, Jawa Tengah 202 ruang ICU terisi dari 922 yang tersedia, dan Jawa Timur 287 ruang ICU terisi dari 1.490 yang tersedia.

Kemudian, Bali 99 ruang ICU terisi dari 240 yang tersedia, Kalimantan Selatan 11 ruang ICU terisi dari 109 yang tersedia, dan Papua 10 ruang ICU terisi dari 122 yang tersedia.

"Kita ketahui pada saat varian Delta kita memiliki 140 ribu kapasitas tempat perawatan, sementara saat ini yang kita sediakan baru sekitar 90 ribu," ucap Nadia.

Baca Juga

Urban 20, Jakarta Fokus Bahas Tantangan Perkotaan Pasca-COVID-19

Saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 lebih didominasi oleh kasus-kasus di Jawa dan Bali.

Masyarakat diharapkan tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang varian Omicron mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada Juli Agustus 2021.

"Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus di pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa minggu ke depan melihat pola dari pembelajaran selama gelombang Delta sebelumnya," kata dr. Nadia.

Pemerintah terus mengimbau untuk masyarakat tetap melakukan upaya-upaya penguatan protokol kesehatan. Pemerintah daerah diharapkan melakukan penguatan testing, tracing, treatment untuk mencegah perluasan penyebaran COVID-19 varian omicron.

"Ingat bahwa untuk Jawa dan Bali akan ada potensi peningkatan kasus di 3 sampai 4 minggu ke depan. Oleh karena itu kita tetap menjalankan protokol kesehatan, deteksi dini, dan segera vaksinasi," ucap Nadia. (Knu)

Baca Juga

Terpapar COVID-19, Wagub DKI Tak Bergejala

#COVID-19 #Kasus COVID-19 #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Bagikan