Kasus Melandai, Pemkab Sleman Hentikan Operasional RSD COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 11 Oktober 2021
Kasus Melandai, Pemkab Sleman Hentikan Operasional RSD COVID-19
Ilustrasi: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meresmikan RS Darurat COVID-19 (Humas Pemkab Sleman)

Merahputih.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menutup Rumah Sakit Darurat COVID-19. Penutupan dilakukan lantaran pasien terjangkit COVID-19 terus menurun secara signifikan.

Sekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswa mengatakan jumlah kasus dalam sepekan terakhir berjumlah belasan orang. Rumah sakit yang ada di kabupaten Sleman masih mampu mengampu pasien COVID-19.

"Kami hentikan operasionalnya. Supaya dapat mengefisiensi anggaran," ujar Harda di Yogyakarta, Senin (11/9).

Baca Juga

Bupati Sleman Akui Kecolongan dengan Penggerebekan Pabrik Obat Terlarang

Namun Pemkab Sleman masih menyisakan sarana prasana COVID-19 disana. Tempat tidur, sejumlah peralatan pernafasan dan peralatan perawatan pasien COVID-19 masih dibiarkan berada di RS darurat. Hal ini untuk antisipasi jika ada peningkatan kembali pasien COVID-19.

Tenaga kesehatan, yang sebelumnya mendapat tugas di RS Darurat, dialihkan untuk membantu pelaksanaan vaksinasi dan disebar di sejumlah Rumah Sakit maupun Puskemas.

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan Rumah sakit Darurat tidak menerima pasien. Karena itu hingga akhir Oktober, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi.

"Kita akan melihat, jika pasiennya tidak ada, maka kemungkinan seperti itu (ditutup)," kata Kustini.

Ilustrasi: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meresmikan RS Darurat COVID-19 (Humas Pemkab Sleman)

Menurutnya, gedung RS Darurat yang mulai dioperasikan pada pertengahan Juli lalu selama ini sewa, sehingga jika rumah sakit ditutup, akan dapat mengefisiensi anggaran untuk dialihkan pada kegiatan ekonomi.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Sleman sebelumnya juga telahmenutup sejumlah Selter isolasi bagi pasien Corona.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, dr. Novita Krisnaeni mengatakan, pemanfaatan selter isolasi terpusat (Isoter) bagi pasien COVID-19 saat ini hanya berada di Asrama Haji di Jalan Monjali Palagan.

Sementara Isoter di Rusunawa Gemawang dan Asrama UII dan shelter Unisa sudah berhenti beroperasi sejak September lalu. "Saat ini hanya ada tiga pasien di Asrama Haji. Pasien lainnya isoman dirumah karena tanpa gejala," kata dia.

Baca Juga

Dukcapil Sleman Fasilitas Orang Dengan Gangguan Jiwa Bikin E-KTP

Ke depannya Pemkab akan mengaktifkan kembali shelter dan rumah sakit darurat jika ada pelonjakan kasus COVID-19.

Data hingga 3 Oktober, total kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Sleman tercatat sebanyak 54.296 kasus. Dari jumlah tersebut, 51.556 pasien dinyatakan sembuh.

Angka kesembuhan mengalami peningkatan, setara dengan nasional yakni 95 persen. Sementara pasien meninggal dunia tercatat 2.387 orang dengan Case Fatality Rate masih di angka 4.4 Persen. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

#Sleman #COVID-19 #Kasus Covid
Bagikan
Bagikan