Kasus COVID-19 Tambah 4.411 Orang
MerahPutih.com - Kasus baru COVID-19 di Indonesia bertambah 4.411 dalam data yang dikumpulkan selama 24 jam terakhir sampai Kamis (15/10) siang.
Dengan penambahan ini, maka total kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 349.160.
Menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah tersebut didapat dari pemeriksaan spesimen sebanyak 42.208.
Baca Juga:
2.708 Pasien COVID-19 Tanpa Gejala Diisolasi di RSD Wisma Atlet
Sedangkan kasus sembuh bertambah 5.850 sehingga total menjadi 273.661 Untuk kasus meninggal bertambah 112 menjadi 12.268
Terdapat kasus suspect 154.926. Sebanyak 500 kabupaten/kota dari 34 provinsi sudah terdampak COVID-19.
Presiden Joko Widodo mengklaim kasus aktif COVID-19 di Indonesia masih lebih baik ketimbang rata-rata dunia.
Berdasarkan data 11 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif COVID-19 sebesar 19,97 persen.
Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif covid-19 dunia yang mencapai 22,1 persen.
"Data yang saya terima per 11 Oktober, rata-rata kasus aktif covid di Indonesia 19,97 persen. Saya kira bagus karena ini lebih rendah dari rata-rata kasus covid aktif dunia. Kita lebih baik," ucap Jokowi beberapa waktu lalu.
Jumlah kasus aktif ini, kata Jokowi, turun jika dibandingkan rata-rata kasus aktif pada 27 September lalu yang mencapai 22,46 persen.
Selain itu rata-rata angka kesembuhan juga meningkat menjadi 76,48 persen per 11 Oktober.
Angka ini diklaim lebih tinggi dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang mencapai 75,03 persen.
"Rata-rata kesembuhan ini per 11 Oktober sudah lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia. Ini sudah lebih baik," katanya.
Baca Juga:
Mantan wali kota Solo itu meminta agar angka kesembuhan terus ditingkatkan dengan perbaikan standar pengobatan di rumah sakit, ruang ICU, maupun ruang isolasi bagi pasien.
Sementara untuk angka kematian akibat COVID-19, Jokowi mengakui masih di atas rata-rata dunia.
Angka kematian COVID-19 di Indonesia 3,55 persen. Sementara rata-rata dunia adalah 2,88 persen.
"ini tugas besar kita ada di sini bagaimana angka rata-rata kematian ini bisa ditekan terus," katanya. (Knu)
Baca Juga: