MerahPutih.com - Kasus COVID-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan beberapa pekan terakhir. Hal itu juga terjadi di daerah Soloraya.
Ketiga daerah di Soloraya atau lebih dikenal eks Karesidenan Surakarta dinyatakan zona merah. Ketiga daerah zona merah tersebut adalah Kabupaten Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.
Baca Juga
Begini Syarat dan Ketentuan Vaksinasi COVID-19 untuk Usia 18 Tahun ke Atas
Melonjaknya kasus harian Coron tersebut mengancam keberlangsungan pembelajaran tatap muka (PTM). Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan melonjaknya kasus corona di Jawa Tengah tidak akan mempengaruhi rencana Pemkot Solo menggelar PTM pada 12 Juli mendatang.
"Sejak awal saya sudah komitmen PTM (pembelajaran tatap muka) di Solo digelar tanggal 12 Juli. Kita siap PTM," ujar Gibran (19/6).
Gibran mengatakan semua guru dan staf sekolah di Solo sudah divaksin. Dengan vaksin tersebut membuat kekebalan kelompok sehingga siswa terlindungi.

"Vaksinasi corona itu bukan membuat kekebalan individu, tetapi kelompok. Kami sudah vaksin semua guru baik sekolah negeri dan swasta," ucap dia.
Gibran mengatakan Solo saat ini zona kuning sehingga aman untuk PTM. Ia berharap zona kuning ini bisa dipertahankan dengan baik. "Solo zona kuning sehingga aman untuk PTM," kata dia.
Diketahui, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudtistek) RI, Sri Wahyuningsih mengungkap data survei jika saat ini sudah ada 33 persen atau tepatnya 65.054 dari 196.639 responden sekolah yang menjalankan PTM Terbatas.
Baca Juga
Responden sekolah adalah perwakilan data yang terlibat dalam survei Kemendikbudiristek, dan bukan jumlah data seluruh sekolah di Indonesia.
Sisanya masih ada 67 persen atau tepatnya 131.585 responden sekolah yang belum menjalankan PTM Terbatas di Indonesia, dari seluruh jenjang pendidikan. (Ismail/Jawa Tengah)