Kasus COVID-19 Bertambah 633, Jokowi Minta Kepala Daerah Tetap Waspada

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 21 Oktober 2021
Kasus COVID-19 Bertambah 633, Jokowi Minta Kepala Daerah Tetap Waspada
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi COVID-19 di Kota Banjarmasin, Kamis (21/10/2021). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

MerahPutih.com - Penularan COVID-19 di tanah air kembali bertambah pada Kamis, 21 Oktober 2021, sebanyak 633 kasus.

Sehingga, akumulasi positif COVID-19 saat ini lebih dari 4,2 juta kasus atau sebanyak 4.237.834.

Selanjutnya, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari COVID-19 pada hari ini tercatat 1.372 orang. Sehingga total sebanyak 4.079.120 orang sembuh.

Baca Juga:

Satgas COVID-19 Pantau Proses Pemberangkatan dan Kepulangan Jamaah Umrah

Sementara, jumlah yang meninggal kembali bertambah 43 orang. Sehingga total meninggal menjadi 143.120 orang.

Presiden Joko Widodo mengingatkan risiko kembali terjadinya lonjakan kasus COVID-19 akibat digelarnya kembali pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.

Ia mengatakan, belajar dari sejumlah negara lain, kenaikan kasus bermula dari pembukaan sekolah.

"Karena beberapa negara merangkak naik juga dimulai karena pembukaan sekolah dan kita tak mau itu terjadi di negara kita," ujar Jokowi.

Pemkot Solo melakukan tes swab PCR pada siswa SDN. (MP/Ismail)
Pemkot Solo melakukan tes swab PCR pada siswa SDN. (MP/Ismail)


Oleh karenanya, Jokowi meminta para kepala daerah benar-benar memeriksa dengan teliti kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Pasalnya, kata Jokowi, mengelola siswa-siswi, utamanya yang masih duduk di sekolah dasar, bukan merupakan hal mudah. Saat ini, sejumlah siswa sudah mulai ada yang terpapar COVID-19.

"Sehingga, semua daerah saya harapkan kewaspadaannya terhadap ini," tegasnya.

Baca Juga:

Jika Kasus COVID-19 Naik Lagi, Mobilitas Masyarakat akan Kembali Diperketat

Kepala Negara juga berpesan kepada para kepala daerah agar selalu mengecek kesiapan rumah sakit (RS) dan obat-obatan di daerah.

Meski saat ini kondisi keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional sudah rendah, kewaspadaan dan kesiapan perlu terus dilakukan. (Knu)

Baca Juga:

Alumni Akabri 1989 Gelar Sunatan Massal dan Vaksinasi COVID-19 di Solo

#COVID-19 #Presiden Jokowi
Bagikan
Bagikan