MerahPutih.com - Sejumlah rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, mulai membongkar ruang isolasi menjadi kamar perawatan bagi pasien umum.
Langkah tersebut dilakukan setelah kasus Corona di Solo terjadi penurunan yang signifikan selama ditetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca Juga
Satu Tahun COVID-19, Kendalikan Krisis Ekonomi Akibat Pandemi
Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, penurunan jumlah kasus corona di Solo berimbas pada berkurangnya tingkat pemanfaatan tempat tidur pasien corona di rumah sakit. Penurunan pemanfaatan tempat tidur rumah berlangsung sekitar sebulan ini.
"Penambahan harian kasus coron baru di Solo dibawah 50 pasien per hari. Bahkan pada Senin kemarin hanya ada 21 kasus baru corona," kata Ning, Kamis (4/3).
Dikatakannya, total ada 16 rumah sakit rujukan corona di Solo. Data Pemkot Solo dari 819 tempat tidur hanya terisi 342 bed per 4 Maret 2021. Lokasi karantina mandiri di Asrama Haji Donohudan juga berkurang drastis.
"Padahal, akhir Desember 2020 pernah berkisar 300 pasien yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan, di mana 200-an pasien berasal dari Solo. Sekarang hanya hitungan jari saja pasiennya," tutur dia.

Akibat sepinya pasien corona, kata dia, sejumlah rumah sakit mengalihkan bangsal perawatan pasien COVID-19 menjadi kamar perawatan bagi pasien umum.
Hal tersebut tidak menyalahi aturan. Namun demikian, ada syarat yang harus dipenuhi bagi rumah sakit tersebut, yakni rumah sakit harus siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan penambahan kamar baru.
"Silahkan saja rumah sakit jika mau merubah kamar perawatan pasien corona menjadi ruang ruang pasien umum. Kami berikan izin dengan syarat, rumah sakit harus siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan penambahan bed lagi," papar dia.
Ia menambahkan koordinasi Pemkot dan seluruh pengelola rumah sakit rujukan COVID-19 tetap harus dilakukan meskipun kasus corona turun. Hal tersebut sangat penting untuk mempercepat penanganan pasien corona jika terjadi lonjakan mendadak.
"Semoga saja kasus COVID-19 di Solo tidak terjadi lonjakan lagi," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga