MerahPutih.com - Pemerintah mengumumkan penambahan pada jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada Rabu (27/ 5). Saat ini jumlah pasien positif mencapai 23.851 orang.
"Penambahan pada pasien positif sebanyak 686 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di BNPB, Jakarta, Rabu (27/5).
Baca Juga:
Ancaman Pandemi Corona, Pemilihan Saat Pilkada Bisa Melalui Pos Surat
Yuri mengungkapkan, ada penambahan 180 pasien sembuh sehingga menjadi 6.057.
"COVID-19 bisa sembuh dan ini memotivasi kita untuk hidup sehat. Kondisinya bagus dan tak dikhawatirkan menular. Mereka sembuh dan punya kekebalan imunitas yang baik," jelas Yurianto.
Kasus meninggal dunia bertambah 55 orang menjadi 1.473 pasien.
"Kasus kematian ini adalah dari penderita konfirmasi positif Covid-19. Optimisme kita perlukan ," ucapnya.
Lalu, orang dalam pemantauan menjadi 49.942 dan pasien dalam pengawasan mencapai 12.667 orang
"Ini bukti masih ada kelompok rentan dan penularan masih terjadi," jelas Yurianto.

Yuri mengingatkan, masyarakat untuk menghindari tempat berkumpul karena memiliki risiko penularan Covid-19. Sebab banyak penularan orang tanpa gejala dan menularkan kepada orang lain.
"Tinggal di rumah adalah jawaban satu satunya yang benar. Tak melakukan perjalanan kemanapun baik itu ke rumah saudara atau ke kampung," jelas Yurianto.
"Kemudian rajin cuci tangan dengan sabun, sudah terbukti ilmiah penggunaan sabun akan hancurkan virus itu," ujarnya.
Dia masyarakat mencegah adanya kerumunan dan penumpukan orang. Selain itu, masyarakat juga diminta tak menyentuh terlalu lama orang yang rentan seperti orang tua dan sakit karena penularan bisa lebih cepat
"Karena lenularan tidak langsung melalui kontak tangan ini sangat besar pengaruhnyam lakukan sering-sering cuci tangan dan hindari terlalu banyak memegang tubuh," jelas Yurianto.
Baca Juga:
Langkah Jokowi Libatkan TNI dan Polri Disiplinkan Warga Ibarat Pisau Bermata Dua
Menurut dia, jangan sampai ada orang yang tertular.
"Karena beban rumah sakit makin berat. Mencegah jangan sampai sakit dan ada orang lain yang sakit," ungkap Yurianto.
Ia mengingatkan soal adanya ancaman demam berdarah yang bisa terjadi kapan pun.
"Bersihkan rumah, bersihkan sarang nyamuk. Lindungi yang sakit, sehat dan lindungi masayarakat kita. Kita bisa," jelas Yurianto. (Knu)
Baca Juga:
Sindir Jokowi, Fadli Zon: Peristiwa Lord M Nuh Refleksi Kekacauan Kebijakan Publik