Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta 22 Ribu Lebih, Tingkat Kesembuhan Tembus 97 Persen

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 04 Agustus 2022
Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta 22 Ribu Lebih, Tingkat Kesembuhan Tembus 97 Persen
Petugas membawa peti berisi jenazah COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Senin, (28/6/2021). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.com - Warga Jakarta dan sekitarnya mesti berhati-hati akan tingginya penyebaran COVID-19.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, kasus aktif COVID-19 di Jakarta mengalami peningkatan, Rabu (3/8).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, kasus aktif COVID-19 di Jakarta tembus 22 ribu lebih.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: 6 Dokter Meninggal Akibat Vaksin COVID-19 Dosis ke-4

"Jumlah kasus aktif di Jakarta (kemarin) naik 341 kasus. Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 22.455 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi kepada wartawan, Kamis (4/8).

Kemudian, telah dilakukan tes PCR sebanyak 18.659 spesimen.

Dari jumlah tes tersebut, 16.401 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.532 positif dan 13.869 negatif.

Selain itu, dilakukan pula tes antigen 21.899 orang dites dengan hasil 1.456 positif dan 20.443 negatif.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan sembuh mencapai 1.298.981. Dengan tingkat kesembuhan 97,2 persen.

Lalu, 15.412 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2 persen.

"Sedangkan, tingkat kematian Indonesia sebesar 2,5 persen," tuturnya.

Dwi juga menyebut positivity rate di Jakarta melewati standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta 16,6 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,6 persen.

"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," tuturnya.

Baca Juga:

Waspada, Penambahan Harian Kasus COVID-19 kembali di Atas Angka 6 Ribu

Sementara itu, vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau booster kedua sudah mulai diberikan sejak Jumat (29/7).

Pada tahap ini, booster kedua baru diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai kelompok prioritas.

"Kelompok risiko tinggi lainnya akan menyusul nanti, seperti usia lanjut dan komorbid. Sedangkan untuk masyarakat kita tunggu dulu karena priortias kita saat ini kan vaksin booster yang pertama (dosis ketiga) baru 26,8 persen," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril.

Syahril menjelaskan, vaksinasi COVID-19 booster pertama bagi nakes sudah dimulai sejak 9-12 bulan lalu.

Sebab, tingkat antibodi dari vaksin menurun dalam hitungan beberapa bulan sejak suntikan vaksin COVID-19 terakhir.

Sehingga, kini nakes menjadi prioritas sasaran vaksinasi COVID-19 booster kedua. (Knu)

Baca Juga:

Ganjar Pastikan Atlet ASEAN Para Games Positif COVID-19 Sudah Tertangani

#COVID-19 #Kasus COVID-19
Bagikan
Bagikan