Karyawan Pabrik Esemka Tidak Lagi Makan di Kantin Akibat COVID-19, Omzet Pedagang Anjlok

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 03 September 2020
Karyawan Pabrik Esemka Tidak Lagi Makan di Kantin Akibat COVID-19, Omzet Pedagang Anjlok
Pabrik Esemka Jalan Sambi-Mangu km 3.5, Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (2/9). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Dampak wabah COVID-19 tidak hanya dirasakan perusahaan besar dengan merumahkan karyawannya. Wabah COVID-19 juga dirasakan pedagang kecil penjual warung makan yang ada di lokasi Pabrik Esemka, di Jalan Sambi-Mangu km 3.5, Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan Sutarti pemilk kantin di kompleks Pabrik Esemka atau PT Solo Manufaktur Kreasi. Ia mengaku sudah enam bulan terakhir terhitung sejak bulan Maret-Agustus, pendapatannya sebagai penjual warung makan anjlok.

Baca Juga

Erick Thohir: Program Subsidi Gaji Rp600 Ribu Bisa Diteruskan

"Pelanggan saya sebagian besar adalah karyawan Pabrik Esemka. Di lokasi pabrik terdapat tiga kantin atau warung makan, semuanya kondisi sekarang sepi pembeli," ujar Sutarti, Rabu (2/9).

Dikatakannya, sebelum corona ratusan karyawan Esemka, pada saat jam makan siang makannya di kantin. Saat mereka makan di kantin cukup membawa voucher Rp13.000 per orang pemberian dari perusahaan.

"Voucher yang terkumpul setiap harinya diklaimkan pada perusahaan Esemka dan diganti uang tunai," kata dia.

Pabrik Esemka Jalan Sambi-Mangu km 3.5, Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (2/9). (MP/Ismail)
Pabrik Esemka Jalan Sambi-Mangu km 3.5, Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (2/9). (MP/Ismail)

Ia mengaku, pendapatannya pada saat itu lumayan banyak. Namun, saat terjadi wabah COVID-19 karyawan pabrik Esemka, tiba-tiba pendapatannya anjlok. Pembelinya biasanya per hari ratusan orang, sekarang hanya belasan orang.

"Karena harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat di pabrik, karyawan yang masuk kerja hanya sekitar 30 persen. Tak hanya itu, mereka sekarang makannya sudah disediakan pabrik," kata dia.

Baca Juga

Mobil Hangus Terbakar di Tol Cawang, Begini Nasib Pengemudinya

Sutarti hanya bisa pasrah dengan kondisi sekarang. Pihaknya hanya bisa berharap COVID-19 segera berakhir sehingga warung makannya bisa kembali ramai.

"Kami tidak tahu sampai kapan terus seperti ini," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

#Esemka
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan