Karpet ‘Pontifex’ Milik Paus Fransiskus Dijadikan NFT

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 18 November 2021
Karpet ‘Pontifex’ Milik Paus Fransiskus Dijadikan NFT
'The Pontifex Carpet' Paus Fransiskus dijadikan NFT. (Foto: Hypebeast)

THE Pontifex Carpet”, karpet milik Paus Fransiskus pemimpin umat Katolik sedunia baru-baru ini dibuat versi digitalnya untuk dijadikan NFT. Karpet itu sendiri merupakan hadiah dari Putra Mahkota Abu Dhabi yakni, Sheikh Mohammed bin Zayed, dalam kunjungannya ke Vatikan untuk mempererat hubungan diplomatik dan agama, sekaligus bersilaturahmi dengan Paus Fransiskus pada 2016 silam. Karpet itu sendiri ditenun secara khusus oleh seorang perempuan pengrajin dari Afghanistan.

Salah satu perusahaan retail dari Fatima Bint Mohammed Bin Zayed Initiative (FBMI) yaitu Zuleya, telah melakukan kerjasama dengan Morrow Collective dari Uni Emirat Arab (UAE) untuk membuat versi digital dari karpet tersebut untuk dijadikan NFT.

Baca juga:

Kacamata 3D Merah-Biru, Pelengkap Nonton Masa Kecil 90-an

“Proses mengubah salah satu karpet paling ikonik untuk dijadikan NFT ini merupakan langkah yang penting bagi kami,” kata chief executive dari FBMI, Maywand Jabarkhyl dalam sebuah wawancara. Untuk versi digital “Pontifex Carpet” ini, Morrow dan FBMI berusaha membuatnya lebih menarik lagi dari versi aslinya dengan tampilan yang pas dan dinamis. Hal itu dilakukan sebagai bentuk mengabadikan nilai bersejarah dari karpet tersebut.

Lelang 'The Pontifiex Carpet' dilakukan di OpenSea. (Foto: OpenSea.com)
Lelang 'The Pontifiex Carpet' dilakukan di OpenSea. (Foto: OpenSea.com)

Nantinya “The Pontifex Carpet” akan dilelang via OpenSea, dimana acara lelang ini akan berakhir pada 21 November 2021 mendatang. “The Pontifex Carpet” ini diperkiran mencapai 32,6 ETH, atau seharga USD150.000 (sekitar Rp2,1 Miliar). Selain mendapat versi NFT, pemenang lelang juga akan memperoleh versi fisiknya dalam bentuk replika.

Baca juga:

Masa Depan Uang, Inilah yang akan Gantikan Uang Tunai

Nantinya, 80 persen hasil penjualan NFT ini akan digunakan untuk kegiatan amal di Afghanistan untuk dibelikan barang-barang yang bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan. “Memberikan pasokan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan di Afghanistan,” Kata Jabarkhyl.

NFT sama dengan kolektor barang fisik atau digital yang diubah menjadi aset kripto yang bisa diperjualbelikan. (Foto: Instagram/r.mocci)
NFT sama dengan kolektor barang fisik atau digital yang diubah menjadi aset kripto yang bisa diperjualbelikan. (Foto: Instagram/r.mocci)

NFT atau Non-Fungible Token merupakan bagian dari buku besar data publik terdistribusi yang mencatat tiap-tiap aktivitas transaksi di ruang lingkup mereka. Biasanya Non-Fungible Token dicetak secara unik yang mewakili wujud benda atau benda tak berwujud, contohnya Lukisan, Video Game, Album musik, Logo, dan lain sebagainya.

Sederhananya, Non-Fungible Token sama dengan kolektor barang fisik atau digital yang diubah menjadi aset kripto yang bisa diperjualbelikan. NFT sudah ada sejak tahun 2014. Saat ini, sirkulasi perdagangannya kian meningkat karena banyak seniman digital yang memperdagangkan produk mereka. Atas setiap karya seni, hanya ada satu NFT dan hal itu ditunjukkan lewat kode identitas yang unik. (Rey)

Baca juga:

Minusnya Berteman dengan Bos di Media Sosial

#Fakta
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan