KARIMUNJAWA sudah tidak asing di telinga. Namun apakah kamu tahu bahwa di sana terdapat surga bagi wisata alam. Pulau yang memiliki luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare dengan lima pulau berpenghuni itu, memiliki banyak potensi wisata.
Laman Arah Destinasi menuliskan Karimunjawa dapat ditempuh dengan penerbangan ke Bandara Ahmad Yani Semarang atau naik kereta api menuju stasiun Tawang atau Poncol. Ada dua pilihan bila sudah sampai di Semarang bisa langsung ke Karimunjawa atau menuju ke Jepara terlebih dahulu.
Jika memilih langsung ke Karimunjawa maka menuju Pelabuhan Tanjung Mas menggunakan KMC Kartini. Jadwal pelayaran KMC Kartini, terbatas hanya satu kali pulang pergi dalam satu minggu. Keberangkatan pada hari Jumat pagi dan kembali pada Minggu siang.

Alternatif lain, dari Semarang menuju Pelabuhan Kartini di Jepara. Disini jadwal pelayaran kapalnya ada setiap hari. Di Karimunjawa bisa berkeliling dengan angkutan umum, menyewa kendaraan roda empat mau pun ojek. Jika ingin mengunjungi pulau-pulau, bisa menyewa kapal nelayan.
Kegiatan yang dapat dilakukan di pulau ini adalah kegiatan air, seperti snorkeling dan diving. Kegiatan bawah air ini dimanjakan dengan keindahan terumbu karang dan ikan berwarna-warni. Pantai yang kerap didantangi wisatawan karena keindahannya adalah Ujung Gelam.
Selain itu kamu dapat mengunjungi Taman Nasional Karimunjawa. Taman nasional ini memiliki ekosistem asli dan menjadi rumah bagi hampir 400 spesies fauna laut. Jika kamu beruntung dapat melihat Elang Laut Dada Putih, penyu sisik, dan penyu hijau.

Sebaiknya kamu menggunakan jasa pemandu yang mengerti betul medan di pulau ini. Ini berlaku jika kamu memutuskan untuk snorkeling, diving, menjelajahi pulau-pulau kosong, menyusuri hutan bakau dan kegiatan alam lainnya. Begitu juga ketika akan melakukan aktivitas bird watching.
Di Karimunjawa juga ada wisata religi, situs makam Sunan Nyamplung. Sunan Nyamplung atau Amir Hasan adalah putra dari Sunan Muria. Amir Hasan diperintahkan oleh Sunan Muria untuk mendatangi pulau yang terlihat kremun-kremun atau dalam bahasa Indonesia samar-samar. Dari nama kremun-kremun itulah kemudian menjadi Karimunjawa. Kemudian Amir Hasan itu menyebarkan agama Islam di pulau itu. Nama Nyamplung diambil, karena Amir Hasan menanam biji pohon nyamplung di pulau itu.
Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah adalah penginapan yang ada di Pulau Menjangan dan Pulau Menyawakan. Pemerintah setempat juga tengah mengembangkan bandara Dewadaru dan pelabuhan Legon Bajak.
Jangan lupa untuk menikmati kelezatan kuliner lokal yang dijajakan di seputaran alun-alun. Tak luput pula sajian dari masakan rumahan yang diolah oleh warga lokal. (*)