Karier Politik AHY Bisa Selesai Jika Baper Hadapi Konflik Partai Demokrat

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 08 Maret 2021
Karier Politik AHY Bisa Selesai Jika Baper Hadapi Konflik Partai Demokrat
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Merahputih.com - Pengamat Politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Rangkasbitung, Haris Hijrah Wicaksana menilai konflik Partai Demokrat merupakan sebuah ujian untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jika AHY baper dalam mengadapai kasus ini, maka karier politiknya dinilai bakal selesaii.

"Kita yakin jika AHY itu duduk bersama dan membangun rekonsiliasi politik dengan kubu KLB dipastikan konflik akan berakhir," ujar Haris dikutip Antara, Minggu (7/3).

Baca Juga:

Otak di Balik Kudeta Demokrat Sudah Siapkan Tiga Parpol Usung Capres 2024

Dalam kasus ini, AHY harus bersikap cerdik dan pandai untuk menyelesaikan konflik tersebut agar tidak berlangsung lama. AHY hendaknya dapat menunjukkan sikap sebagai politisi dengan membangun komunikasi politik dan menggandeng hasil KLB itu. Pasalnya, para penggagas KLB di antaranya terdapat pendiri partai seperti Jhoni Allen Marbun dan Marzuki Alie.

Ia menilai, persoalan konflik di Partai Demokrat tentu berbeda dengan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

AHY ingatkan pemerintah terkait pembukaan tahun ajaran baru di masa pandemi covid-19
Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: antaranews)

Partai Golkar sudah biasa konflik masalah pemilihan ketua umum, namun bisa diselesaikan melalui KLB. Pun begitu dengan PKB yang juga mengalami hal sama sebelum kepemimpinan dipegang oleh Muhaimin Iskandar.

Menurutnya, konflik Partai Demokrat bagaikan api dalam sekam, sehingga lahir KLB akibat dinasti keluarga SBY yang mewariskan kepada putranya AHY sebagai ketua partai.

Baca Juga:

Marah Dituding Ingin Kudeta Demokrat, Moeldoko Ancam AHY

Konflik Partai Demokrat saat ini sangat berpotensi membuat partai berlambang mercy itu menjadi partai kecil. Bahkan, bisa saja Partai Demokrat tidak mengikuti Pemilu 2024.

"Jika konflik itu tidak ada titik temu tentu dapat merugikan Partai Demokrat sendiri," ujar Haris. (*)

#Partai Demokrat
Bagikan
Bagikan