Karier Moncer Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 27 September 2021
Karier Moncer Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI
Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa di Puspom TNI AD, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (20/4). Foto: MP/Kanu8

MerahPutih.com - Bursa calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerucut ke sejumlah nama. Di antaranya KSAD Jenderal Andika Perkasa hingga KSAL Laksamana Yudo Margono.

Jenderal Andika Perkasa merupakan menantu tokoh intelijen Indonesia, Hendropriyono. Ia memiliki karier moncer sejak lulus dari Akademi Militer tahun 1987.

Baca Juga

Belum Laporkan Harta Kekayaan, Kasad Sempat Konsultasi dengan KPK

Ia mengawali karir di Grup 2/Para Komando Kopassus. Ia kemudian juga sempat bertugas di satuan elite penanggulangan teror, Sat 81 Gultor Kopassus. Andika juga pernah bertugas di Departemen Pertahanan pada 2001.

Pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964, itu juga pernah berkarir di BAIS. Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.

KASD Jenderal TNI Andika Perkasa
KASD Jenderal TNI Andika Perkasa

Setelah beberapa kali pindah tugas, ia kemudian dipromosikan menjadi Komandan Rindam Jaya pada 2011. Lewat jabatan ini, Andika memperoleh kenaikan pangkat menjadi kolonel. Lalu, pada pertengahan 2012, Andika diangkat menjadi Komandan Korem 023/Kawal Samudera di Sibolga.

Karier mulai menanjak saat Jokowi jadi Presiden 2014. Belum ada setahun, ia lalu dipromosikan menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD, yang mengantarkannya meraih bintang satu di pundak alias pangkat brigadir jenderal (brigjen).

Hanya 11 bulan menjadi Kadispenad, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) pada Oktober 2014.

Karirnya terbilang moncer saat ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dua hari setelah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla, dilantik. Pangkatnya pun kembali naik menjadi Mayor Jenderal.

Pada 2016, kakak dari Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa ini diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.

Dua tahun kemudian, suami Diah Erwiany ini kembali mendapat promosi. Kali ini dia dilantik sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad). Bintang di pundaknya pun bertambah menjadi Letnan Jenderal.

Tak butuh waktu lama, pria berbadan kekar yang dikenal dekat dengan awak media ini dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Saat itu, ia terpilih untuk menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada Pilgub Sumatera Utara. Nasib baik kembali menghampiri Andika pada November 2018, saat dia diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono. Lengkap sudah tanda bintang yang tersemat di pundaknya. Jenderal Andika resmi menjadi orang nomor satu di jajaran tentara matra darat.

Calon Panglima 'Tajir'

Terlepas dari dinamika yang terjadi saat ini, Andika Perkasa sempat disorot karena terlambat menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Baca Juga

Kasad Andika Perkasa Resmikan Penjara Tercanggih di Indonesia

Dikutip dari dokumen LHKPN, pria yang gemar memakai kaos training ini tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp179,9 miliar.

Angka ini cukup fantastis jika dibandingkan dengan harta Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAU Marsma TNI Fadjar Prasetyo yang hartanya di kisaran Rp11 miliar – Rp12 miliar.

Sebagian besar harta milik Jenderal Andika Perkasa disimpan dalam bentuk harta kas dan setara kas. Nilai harta dalam bentuk kas setara kas mencapai Rp126,9 miliar.

Jenderal Andika juga tercatat memiliki 20 unit aset dan bangunan yang nilainya mencapai Rp38,1 miliar. Empat aset tanah dan bangunan milik Andika Perkasa berada di luar negeri.

Adapun keempat aset itu mencakup aset bangunan seluas 76 m2 di New South Wales, Australia senilai Rp1,5 miliar, tanah dan bangunan seluas 2.223 m2 di Cadbury, Amerika Serikat senilai Rp4,5 milar, tanah di Cedar Croft Lane Bethesda AS senilai Rp5 miliar, tanah di Court Potomac MD 20854 senilai Rp5,5 miliar.

Menariknya, Jenderal Andika memperoleh empat aset tanah dan bangunan di luar negeri tersebut dari hibah alias pemberian dengan sukarela tanpa akta.

Andika juga tercatat memiliki harta berupa alat transportasi senilai Rp 2,6 miliar, harta bergerak lainnya Rp 10,1 miliar dan surat berharga senilai Rp 2,1 miliar.

Kans Andika Jad Panglima

Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi mengatakan, jika KSAD Andika Perkasa yang menjadi panglima, maka hanya menjabat sekitar satu tahun. Beda dengan Kasal Yudo Margono yang bisa menjabat dua tahun.

"Berdasarkan pada regenerasi, kalau dari '86 ke '87 katakanlah saya nyebut Andika lah ya'86, Andika kalau nanti November dilantik paling dapat cuma 11 sampai 13 bulan," jelas Muradi dalam acara diakusi beberapa waktu lalu.

Menurut Muradi, jika Andika yang jadi Panglima, keadilan di tubuh TNI belum terbagi rata. Pasalnya, selama Jokowi menjabat, belum ada Panglima dari KSAL.

Jika KSAL Yudo Margono sudah tepat secara rekam jejak untuk menjadi panglima maka baiknya dipilih.

"Pak Andika cuma sampai 2022 akhir itu kan Desember kurang lebih, saya kira ini juga menarik jadi tidak melihat asas keadilan dan legalitas yang ada," sambungnya.

Berbeda dengan Muradi, pengamat intelijen dan militer Stanislaus Riyanta menilai, kelebihan Andika adalah berasal dari matra darat yang jumlahnya personelnya lebih banyak daripada matra lain.

Kasad Jenderal Andika Perkasa di Puspom TNI AD, Selasa (20/4). Foto: MP/Kanu


Kemudian, Andika juga memiliki rangkaian penugasan yang cukup beragam dan pendidikan yang kuat termasuk di luar negari. Selain itu, ayah dari Wiratama Akbar Perkasa ini juga mempunyai jaringan global yang kuat, didukung dengan kapasitas.

"Apalagi, kapabilitas intelijen yang tidak perlu diragukan sehingga mampu melakukan deteksi dini cegah dini ancaman terhadap pertahanan negara," sebut Stanislaus.

"Kekurangannya adalah jika menjadi Panglima TNI masa kerjanya cukup singkat hanya 1 tahun sebelum usia pensiun," jelas Stansilaus.

Namun melihat dinamika saat ini di dalam negeri, lanjut Stanislaus, di kawasan dan secara global maka Andika sangat cocok sebagai Panglima TNI.

Apalagi untuk konsolidasi internal TNI agar lebih baik lagi terutama menghadapi berbagai tugas yang lebih berat.

"Seperti ancaman separatisme, bencana alam, ancaman di perbatasan, ancaman di Laut Cina Selatan," tutup Stanislaus. (Knu)

Baca Juga

Kasad Andika Perkasa Beberkan Penyebab Anak Buahnya Berkhianat

#Jenderal Andika Perkasa #Panglima TNI
Bagikan
Bagikan