Teknologi

Karena Pandemi, E-Wallet Tumbuh Hingga 300%

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 15 Desember 2021
Karena Pandemi, E-Wallet Tumbuh Hingga 300%
E-Wallet tumbuh pesat hingga 300% karena pandemi. (Foto: Unsplash/CardMapr)

PERUSAHAAN payment gateway, Xendit, mengungkapkan terjadinya kenaikan pada pembayaran digital selama tahun 2021. Dalam periode itu Xendit telah memproses lebih dari 150 juta transaksi pembayaran digital, baik di Indonesia maupun Filipina. Nilai total volume transaksi pun mengalami peningkatan, menjadi lebih dari USD 12 Miliar atau sekitar Rp171 Triliun pada tahun 2021.

Dalam rangkuman data yang sudah dikumpulkan oleh Xendit, bahwa metode pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah: eWallet (>40%), Virtual Account (>40%), diikuti dengan kartu kredit dan QR Code (masing-masing >5%). Berikut ini beberapa temuan menarik lainnya dari data Xendit.

Baca Juga:

Platform Tokko, Solusi Tumbuh Kembang UMKM di Era Digital


Pembayaran via eWallet

dompet
Pemakaian e-Wallet mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun, terutama selama pandemi. (Foto: Unsplash/David Dvoracek)


Pemakaian e-Wallet mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun, terutama selama pandemi, dengan total pertumbuhannya mencapai >300% dari awal tahun 2021. Jumlah pengguna e-Wallet juga meningkat 2,4 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


QR Code

dompet
Penggunaan QR Code juga mengalami kenaikan hingga tujuh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (Foto: Unsplash/Proxyclick Visitor Management System)


Penggunaan QR Code juga mengalami kenaikan hingga tujuh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akselerasi ini didorong oleh regulasi pemerintah yang menetapkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS), sehingga semua pembayaran digital dapat difasilitasi hanya dengan satu kode yang sama.

Baca Juga:

Kemenparekraf Dorong UMKM untuk Manfaatkan Dompet Digital

Metode pembayaran

dompet
E-Wallet banyak digunakan untuk pembayaran bernilai kecil. (Foto: Unsplash/Blake Wisz)


Berdasarkan data Xendit, rata-rata nilai transaksi untuk setiap metode pembayaran sangat bervariasi. Seperti pada Virtual Account menempati angka tertinggi, rata-rata Rp2,3 juta. Kemudian e-Wallet menempati angka terkecil, rata-rata Rp70 ribu. Hal ini mengindikasikan bahwa eWallet banyak digunakan untuk pembayaran bernilai kecil. Serupa dengan QR Code yang mencatatkan nominal transaksi rata-rata Rp250 ribu. Sementara itu, untuk pembelian bernominal besar, pembeli Indonesia lebih banyak mengandalkan virtual account outlet ritel, rata-rata Rp1,2 juta, dan kartu kredit yang rata-rata Rp800 ribu.


Sektor industri yang meningkat

dompet
Produk Digital meningkat lebih dari 400%. (Foto: Xendit)

Berdasarkan data Xendit, sektor yang memiliki peningkatan transaksi terbanyak selama tahun 2021 berasal dari tiga industri. Yakni produk digital dengan peningkatan lebih dari 400%, industri jasa dengan lebih dari 300%, dan jasa keuangan dengan lebih dari 150%.

“Kami melihat bahwa selama beberapa tahun terakhir, konsumen Indonesia menginginkan metode pembayaran yang semakin beragam. Untuk itulah, sangat penting bagi para pemilik bisnis, baik usaha besar maupun mikro, untuk dapat beradaptasi dan menyediakan berbagai metode pembayaran dengan payment gateway seperti Xendit. Hal ini penting untuk memberikan pilihan yang lebih banyak bagi pembeli, serta meningkatkan konversi transaksi online,” jelas CEO dan Co-Founder Xendit, Moses Lo. (rey)

Baca Juga:

Generasi Muda Membutuhkan Panduan Literasi Keamanan Digital

#Teknologi #Keuangan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan