Karier

Karakter Talenta Kerja yang Dibutuhkan Industri Paskapandemi

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 10 September 2022
Karakter Talenta Kerja yang Dibutuhkan Industri Paskapandemi
Mengingat sumber daya alam kian dikeruk secara berlebihan, perlu dibangun bisnis baru berbasis ilmu pengetahuan. (Foto: Unsplash/Headway)

DUNIA pendidikan menghadapi tantangan besar di tengah berbagai perubahan di antero dunia. Salah satunya era paskapandemi Covid-19. Menurut Juan Permata, Wakil Ketua Umum Perdagangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, pandemi telah mendorong para pelaku industri mencari talenta-talenta berkualitas, inovatif, dan kreatif.

Pandemi juga menciptakan kebutuhan terhadap sumber daya manusia dengan keahlian dan karakter tertentu. Antara lain pemahaman tentang teknologi.

“Transformasi digital menjadi kunci bagi pelaku usaha untuk tidak tergerus dampak pandemi. Karena itu, dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja yang dapat mendukung transformasi tersebut,” ujar Juan dalam keterangan resminya kepada Merahputih.com.

Senada dengan Juan, Prof. Dr. Djisman Simandjuntak, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, menyoroti peran dunia pendidikan untuk mendukung penyediaan talenta yang dibutuhkan untuk kemajuan negeri ini. Mengingat sumber daya alam kian dikeruk secara berlebihan, perlu dibangun bisnis baru berbasis ilmu pengetahuan.

“Perusahaan science based yang besar dan tumbuh di negeri ini masih sangat sedikit. Padahal hidup kita semakin tergantung pada teknologi. Karena itu, kita harus bisa menggerakkan siswa-siswa Indonesia untuk memilih pembelajaran yang mengarah kepada kewirausahaan," kata Djisman.

Baca juga:

Siapa Saja Bisa Naik Kelas Berkarier di Bidang Teknologi

karakter talenta kerja
Konsep fundamental resetting dalam dunia pendidikan untuk menjawab tantangan perubahan. (Foto: Contentro PR)

Karakter Sumber Daya Manusia

Djisman mengemukakan konsep fundamental resetting dalam dunia pendidikan untuk menjawab tantangan perubahan. “Konsep fundamental resetting adalah perubahan mendasar sebagai upaya menjawab tantangan perubahan zaman yang semakin pesat.”

Djisman menuturkan, konsep fundamental resetting menjadi tema ulang tahun ke-40 Universitas Prasetiya Mulya pada tahun ini. Konsep ini telah diterapkan pada Universitas Prasetiya Mulya melalui pelayanan di bidang pendidikan. Konsep ini bertujuan menggerakkan aneka kolaborasi berbasis keilmuan.

Dr. Ir. Harris Turino, anggota DPR RI, menyoroti karakter sumber daya manusia yang sangat penting saat ini adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan perubahan zaman. “Pandemi Covid-19 mengajarkan kita bahwa kemampuan beradaptasi yang cepat, menentukan peluang keberhasilan kita menghadapi ketidakpastian,” kata Harris.

Karakter lainnya resiliensi atau kembali pulih. Kata Harris, individu yang punya kelebihan dalam sensing (memahami bentuk dan ancaman), seizing (menangkap peluang), dan reconfiguring (mengonfigurasi ulang aset), akan lebih mampu bertahan sekaligus bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat pada masa pandemi atau paskapandemi.

“Berbagai kemampuan itu juga perlu diperkuat dengan keahlian berkolaborasi. Hal ini mutlak dibutuhkan dalam menghadapi turbulensi zaman seperti pandemi,” terang Harris.

Baca juga:

Creative Thinking Penting Banget di Dunia Kerja

karakter talenta kerja
Karakter sumber daya manusia yang sangat penting saat ini adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan perubahan zaman. (Foto: Unsplash/Campaign Creators)

Wirausaha sebagai Jawaban

Sementara itu, Maspiyono Handoyo, Regional Managing Director PT. Mayora Indah Tbk, mengatakan bahwa penyiapan sumber daya manusia dengan berbagai keahlian dan karakteristik tersebut tetap diperlukan meski perekonomian domestik dan global mengalami perlambatan.

“Saat ini, perekrutan tenaga kerja baru mungkin berkurang, akibat adanya perlambatan ekonomi di masa pemulihan.”

Namun, kata Maspiyono, siklus ini akan berakhir dan perekonomian akan kembali pulih, lalu bangkit. “Dengan situasi tersebut, perusahaan pun nantinya akan kembali merekrut tenaga-tenaga kerja baru, seiring dengan pertumbuhan usaha.”

Dalam situasi serba tak pasti, hal penting lain yang perlu dimiliki individu ialah keahlian dan kemampuan berwirausaha. Juan Permata berpendapat keahlian berwirausaha menjadi relevan dalam situasi perlambatan ekonomi. Karena situasi bisa berubah dengan cepat dan sektor usaha tertentu harus mengurangi jumlah karyawannya.

“Individu dengan jiwa wirausaha dapat mencari peluang baru untuk bertahan di tengah gejolak perekonomian. Bahkan, ia bisa menjadi solusi dengan membuka usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk banyak orang, hal ini akan sangat membantu mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” beber Juan.

Perusahaan riset Kantar mencatat, 27% alumni Universitas Prasetiya Mulya terjun menjadi wirausaha. Ini angka yang tinggi dibanding jumlah rata-rata alumni kampus di tingkat nasional.

Bentuk perubahan lain Prasetiya Mulya untuk terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman adalah dengan memperluas portofolio layanan ke bidang STEM (Sains, Teknologi, Engineering (rekayasa), dan Matematika Terapan).

“Alasan transformasi ini adalah munculnya peradaban dunia yang berlandaskan kepada bidang STEM yang kompleks dan kolaboratif,” kata Djisman.

Bagi Djisman, penguasaan bidang STEM mutlak diperlukan untuk menjadikan bangsa Indonesia mendapat tempat terhormat di dunia. (dru)

Baca juga:

4 Kompetensi yang Harus Dikuasai di Dunia Kerja

#Pekerja Kreatif #Dunia Kerja
Bagikan
Bagikan