Kapolri Minta Semua Pihak Waspada Tingginya Potensi Bencana Alam Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rakor Bencana. (Foto: Humas Polri)

MerahPutih.com - Indonesia tak lepas dari adanya ancaman bencana alam yang bisa datang setiap saat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan soal pentingnya untuk menguatkan manajemen risiko bencana alam di Indonesia, sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada TNI, Polri, dan seluruh stakeholder terkait lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolri saat menjadi salah satu Pemateri pada Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (2/3).

Baca Juga:

47 Desa Terendam Banjir, Kabupaten Bekasi Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Manajemen risiko, kata Sigit, menjadi penting lantaran Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki historis bencana alam yang cukup besar. Seperti, tsunami Aceh, gempa bumi di Cianjur, bencana gunung merapi, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Faktor kerap terjadinya bencana alam di Indonesia juga salah satunya disebabkan terjadinya pergeseran sesar di wilayah tertentu seperti sesar Sumatera, sesar Palu-Koro, sesar Matano, sesar Cimandiri, sesar Opak, sesar Gorontalo, sesar Sorong, sesar Tarera Aiduna dan sesar Yapen.

Tak hanya itu, kondisi geografis Indonesia yang berada di lingkaran api menjadi salah satu faktor terjadinya bencana alam. Kemudian, pada tiap tahunnya juga kerap terjadi fenomena El Nino dan La Nina.

"Jadi ini adalah wilayah-wilayah di Indonesia yang tentunya kita harus memiliki kesiapan lebih," ujar Sigit.

Sigit mengungkapkan bahwa seluruh pihak terkait dapat mengadopsi rumus yang dikeluarkan oleh UN Disaster Risk Reduction (UNDRR) untuk mengurangi dampak yang disebabkan dari bencana alam.

"Artinya kalau kerentanan masyarakat bisa kita perkecil dan capacity bisa ditingkatkan maka risiko terjadi akibat dampak bencana bisa kita kurangi," urai Sigit.

Sigit menegaskan bahwa dalam penanganan bencana alam, diperlukan penguatan sinergitas dan kolaborasi antara Pemerintah, TNI, Polri, BNPB, BMKG, Basarnas dan stakeholder masyarakat lainnya.

"Yang paling utama adalah menguatkan sinergitas kolaborasi seluruh stakeholder, TNI, Polri, Pemerintah, BMKG, BNPB, Basarnas untuk menyatukan kemampuan dan kekuatan," papar Sigit.

Baca Juga:

Jokowi Sentil Bantuan Korban Bencana Kerap Ditumpuk, Masyarakat Cuma Bisa Lihat tapi tak Dibagi

Menurut Sigit, sejak awal Polri telah memasukan kebijakan penanganan bencana alam ke dalam strategi konsep transformasi menuju Polri yang Presisi, yang dituangkan dalam, transformasi operasional.

Dengan adanya hal tersebut, Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk terus melakukan upaya-upaya manajemen risiko bencana alam mulai dari pencegahan, sosialisasi, penyuluhan, edukasi, memberikan panduan, quick response bersama stakeholder terkait.

Dengan kesiapan dan cepatnya respons jajaran Polri di wilayah bencana, itu merupakan bentuk representasi hadirnya negara di tengah masyarakat.

"Tolong dicek begitu ada peristiwa bagaimana rekan-rekan simulasi, melatih secepatnya bisa datang dan SOP yang disiapkan dan apa saja yang kita lakukan," tutur Sigit.

Dalam penanganan bencana alam, Sigit menyatakan, personel kepolisian harus mampu berperan baik sebelum terjadinya bencana, ketika terjadi, dan setelah bencana terjadi.

Ketika masa tanggap darurat, Polri harus menyiapkan personel terbaiknya untuk melakukan penyelamatan, evakuasi, identifikasi melalui DVI, membuat tenda darurat, dapur lapangan hingga menyiapkan sarana dan prasarana penunjang.

Kemudian, sambung Sigit, setelah pasca-bencana, jajaran Polri harus menyiapkan langkah konkret seperti psikologi sosial, trauma healing, layanan kesehatan, dan menggelar patroli di wilayah tersebut.

Untuk di tahap pra-bencana atau sebelum kejadian, Sigit mengatakan, harus dilakukan upaya edukasi, bisa melalui konten video, bekerja sama dengan media, dan penguatan peran Bhabinkamtibmas untuk menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat.

Di sisi lain, Sigit menuturkan bahwa, pihaknya bersama stakeholder terkait juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (TI). Dalam hal ini, dikatakan Sigit, Polri telah membentuk 91 Command Center yang bisa diadopsi oleh seluruh polda jajaran.

"Yang paling penting adalah posisi pergerakan personel di lapangan bisa termonitor," kata Sigit. (Knu)

Baca Juga:

Jokowi Minta Pemda Anggarkan Dana Bersama untuk Bencana

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Wapres Ma'ruf Amin Sebut Pertanian Hidroponik Bisa Tingkatkan Kualitas Pangan Masyarakat
Indonesia
Wapres Ma'ruf Amin Sebut Pertanian Hidroponik Bisa Tingkatkan Kualitas Pangan Masyarakat

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa metode pertanian hidroponik dapat meningkatkan kualitas pangan bagi masyarakat.

KAI Buka Suara Terkait Kasus Terjatuhnya Penumpang KA Mutiara Selatan
Indonesia
KAI Buka Suara Terkait Kasus Terjatuhnya Penumpang KA Mutiara Selatan

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta Franoto Wibowo memastikan tidak ada unsur kelalaian petugas yang mengakibatkan hilangnya nyawa salah satu penumpang itu.

DPR Desak Pihak Bertanggung Jawab atas Wafatnya 2 Suporter Diseret ke Ranah Hukum
Indonesia
DPR Desak Pihak Bertanggung Jawab atas Wafatnya 2 Suporter Diseret ke Ranah Hukum

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda menegaskan kasus kematian suporter sepak bola di Indonesia sudah tidak bisa ditoleransi lagi.

Polisi Ringkus Ibu Kandung Buang Bayi di Solo
Indonesia
Polisi Ringkus Ibu Kandung Buang Bayi di Solo

Polresta Surakarta, Jawa Tengah meringkus pelaku pembuang jasad bayi yang ternyata adalah ibu kandungnya berinisial VJ (20), Sabtu (5/11). Bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap. Sementara bapak kandung bayi masih diburu.

Gerindra Sebut Pertemuan Prabowo dengan Gibran dan Bobby Bukan Manuver Politik
Indonesia
Gerindra Sebut Pertemuan Prabowo dengan Gibran dan Bobby Bukan Manuver Politik

Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022
Indonesia
Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022

Industri alat angkutan atau otomotif telah mencatatkan diri sebagai salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

PSI Minta Disdik DKI Hapus Syarat PIP dalam PPDB Bersama
Indonesia
PSI Minta Disdik DKI Hapus Syarat PIP dalam PPDB Bersama

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyoroti syarat kepemilikan Kartu Program Indonesia Pintar (PIP) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Bersama DKI Jakarta.

Pengelola Tol Solo-Ngawi Siapkan Layanan Isi Uang Elektronik Selama Nataru
Indonesia
Pengelola Tol Solo-Ngawi Siapkan Layanan Isi Uang Elektronik Selama Nataru

Rata-rata 30.854 kendaraan per hari kendaraan exit. Angka ini naik sebesar 16 persen dibandingkan dengan kondisi normal.

200 Tokoh Agama di Dunia Bakal Bahas Solusi Masalah Global di Indonesia
Indonesia
200 Tokoh Agama di Dunia Bakal Bahas Solusi Masalah Global di Indonesia

Para tokoh agama terkemuka dari seluruh dunia akan berjumpa di Indonesia, November mendatang dalam forum Religion of Twenty (R20).

Survei Denny JA: Prabowo Capres Pertama yang Lolos Putaran Kedua Pilpres
Indonesia
Survei Denny JA: Prabowo Capres Pertama yang Lolos Putaran Kedua Pilpres

Prabowo Subianto jadi calon presiden (capres) paling potensial lolos putaran kedua bila Pilpres 2024 diikuti oleh tiga capres.