MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bertolak ke Kabupaten Malang, Jawa Timur, memantau langsung penanganan tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan dan melakukan evaluasi dengan aparat serta pemerintah daerah setempat.
"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden hari ini, Kapolri dan Menpora berangkat ke Malang," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Minggu (2/10).
Baca Juga:
Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Dinilai Langgar Aturan
Sesuai instruksi Presiden, Polri bergerak cepat menangani kerusuhan pendukung pertandingan sepak bola.
"Kapolri akan melaksanakan rapat dengan Menpora dan pemerintah daerah setempat dan hasilnya akan dievaluasi terlebih dahulu tentunya nanti akan disampaikan ke rekan-rekan media," katanya.
Kapolri telah memberangkatkan Tim DVI Mabes Polri yang langsung menuju ke Malang kemudian mengerahkan seluruh tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Malang, RS Bhayangkara Kediri, dan RS Bhayangkara Surabaya, guna mempercepat proses identifikasi korban dan memberikan pelayanan kesehatan kepada korban luka.
Fokus Polri saat ini ada dua, yaitu kerja sama dengan tim medis setempat dalam memberikan pelayanan medis yang terbaik agar jumlah korban tidak bertambah.
"Yang kedua dengan jumlah korban begitu banyak, maka Tim DVI bekerja keras untuk segera identifikasi korban meninggal dunia dengan cepat agar korban dapat dikembalikan kepada keluarga masing-masing," katanya.
Untuk perkembangan terakhir tragedi Kanjuruhan, aparat melakukan evaluasi terlebih dahulu, jika sudah dilakukan akan disampaikan kepada masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menyatakan bahwa tragedi yang hingga saat ini merenggut 130 nyawa akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan segera diinvestigasi.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melaporkan sebanyak 188 korban luka saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam, menjalani perawatan di delapan rumah sakit terdekat. (Knu)
Baca Juga:
Gas Air Mata Disebut Bikin Kepanikan Massal di Tragedi Kanjuruhan