Merahputih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan akselerasi vaksinasi serentak di Gedung Dome Bale Rame, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/1). Percepatan tersebut juga digelar di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Sigit menekankan soal syarat wajib untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia soal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi anak-anak.
Baca Juga:
Joki Vaksinasi Diciduk Polisi, Dijanjikan Upah Setengah Juta
Menurut Sigit, ada dua yang harus dipenuhi untuk mengimplementasikan kebijakan itu. Yakni, target vaksinasi masyarakat umum harus 70 persen dan kelompok lanjut usia (lansia) wajib 60 persen.
Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, proses belajar mengajar anak secara tatap muka langsung merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, hampir dua tahun semenjak pandemi COVID-19, generasi bangsa kehilangan momentum tersebut.
Namun di sisi lain, Sigit menyatakan, guna mewujudkan pembelajaran secara tatap muka langsung, harus ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus Corona. Salah satunya adalah dengan memberikan suntikan vaksin.
Penguatan imunitas terhadap anak juga akan memberikan jaminan kesehatan kepada orang tua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya.
Sehingga, tidak perlu ada rasa khawatir munculnya klaster keluarga ketika PTM 100 persen diberlakukan. "Sehingga memiliki imunitas dan kekebalan," ujar eks Kabareskrim Polri itu, Jumat (7/1).
Sigit memaparkan, vaksinasi meningkatkan imunitas seseorang dan juga dapat mencegah atau mengurangi fatalitas dari bahaya varian COVID-19, seperti Delta dan Omicron.
Baca Juga:
Pimpinan DPD Dukung Vaksin Booster Diberikan Cuma-Cuma
Sebab itu, Sigit menyebut, akselerasi merupakan tantangan bagi seluruh stakeholder untuk terus melakukan akselerasi vaksinasi.
Karena dari pemeriksaan terhadap masyarakat yang sudah divaksin terkena varian baru maka gejala yang kemudian didapatkan rata-rata OTG atau gejala ringan.
"Artinya vaksin betul berikan perlindungan pada masyarakat terhadap serangan varian yang ada baik, Delta ataupun Omicron," ucap Sigit.
Sementara itu, Sigit menyampaikan, dengan terus dilakukannya akselerasi vaksinasi, hal itu dapat mempertahankan tren positif laju pertumbuhan COVID-19 di Indonesia saat ini yang sudah dapat dikendalikan dengan baik.
"167 hari angka COVID-19, bisa kita kendalikan berada di angka positivity rate di bawah 1 kemudian BOR juga saat ini masih terkendali di angka tiga," jelas Sigit.
Baca Juga:
Vaksinasi Anak Terus Digencarkan Seiring PTM 100 Persen
Dengan terkendalinya angka COVID-19, menurut Sigit, itu akan menjadi modal penting terkait dengan aktivitas masyarakat. Selain itu, Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi event nasional maupun internasional.
Sehingga, aktivitas pertumbuhan perekonomian Indonesia akan terus membaik di tengah Pandemi COVID-19. "Saya tetap mengimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan walaupun sudah vaksinasi," tutur Sigit. (Knu)