Merahputih.com - Kawasan Jabodetabek masih jadi klaster penyebaran COVID-19. Selain karena adanya varian omicron, mobilitas warga yang tinggi jadi alasan pusat perekonomian di Indonesia itu jadi lokasi berkembangnya virus.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan, masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa meski terdapat pembatasan kegiatan.
Baca juga:
Kearifan Lokal Pembalap MotoGP di Mandalika, Sampai Bingung Ada Bensin Eceran
Fadil kembali mengimbau masyarakat tidak hanya melihat lonjakan kasus harian COVID-19.
"Bagi masyarakat yang memiliki usaha dagang dipersilakan untuk dagang. Yang ke kantor silahkan ke kantor. Yang ke pasar silahkan ke pasar. Yang penting sudah vaksin dan bagi yang belum vaksin segera vaksin lengkap. Sudah vaksin lengkap dilanjutkan dengan vaksin booster," papar Fadil kepada wartawan di Tangerang Selatan, Sabtu (12/2).
Baca Juga
Pandangan Wakil Ketua Komnas HAM Terkait Permendikbudristek No 30 /2021
Fadil Imran juga meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi boster lansia serta vaksinasi dosis 1 dan 2 oleh Polres Tangsel di Broadway Flavor Bliss Alam Sutra, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu, (12/2).
Kapolda Metro menegaskan TNI dan Polri bersama dengan Pemkot Tangsel terus memantau pelaksanaan vaksinasi. Khususnya vaksinasi lansia dosis 1 yang sudah sampai ke 70,4 persen. Kemudian dosis 2 sekitar 59 persen.
Dan ada sekitar tersisa 10 ribu yang harus mendapatkan dosis lengkap ini.
”Mengapa lansia harus di vaksin, karena lansia sesuai dengan data yang diterima dari rumah sakit memang rentan," ucap Fadil yang mengenakan masker hitam dan seragam dinas Polri ini.
Sekedar informasi, Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, mengungkap wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) menjadi daerah dengan penularan paling tinggi dalam satu minggu terakhir di Jabodetabek.
Satgas meminta agar tingkat penularan itu menjadi perhatian bersama. Laju penularan wilayah aglomerasi Jabodetabek berdasarkan data insiden kumulatif atau proporsi kasus baru per 10 ribu penduduk dalam 1 minggu.
"Dalam hal ini, per 6 Februari 2022, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, dan Jakarta Barat," ujar Wiku Adisasmito, dalam siaran YouTube BNPN, Kamis (10/2).
Baca Juga:
Pencurian Data Bank Indonesia Terus Berlanjut, Pakar: Ransomware Conti Sangat Berbahaya
Wiku meminta agar penularan kasus Corona di daerah tersebut ditekan. Terutama, kata Wiku, menekan penularan Corona di perkantoran.
"Pemerintah membuka akses luas bagi Komnas HAM. Proses penegakan hukum akan tegas dilakukan bila ditemukan pelanggaran," ujar Wiku. (Knu)