MerahPutih.com - Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri menyesalkan keluarnya Rizieq Shihab dari Rumah Sakit UMMI, Bogor, karena bisa mempersulit langkah tracing COVID-19.
"Satgas COVID-19 datang untuk mengklarifikasi, tapi ada indikasi penolakan, yang jelas menghalangi tindakan dari Satgas COVID-19," ungkapnya kepada wartawan, Senin (30/11).
Baca Juga
Umumkan Positif COVID-19, Said Aqil Siradj Lebih Gentle Ketimbang Rizieq Shihab
Menurut Dofiri, pihaknya sudah melakukan pemanggilan pada beberapa pihak. Satgas COVID-19 Kota Bogor telah melapor ke polisi dan kini kasus itu sedang dalam proses sidik.
Diketahui, sekitar sepuluh saksi dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangan di Mapolresta Bogor, hari ini.
"Itu ada konsekuensi hukum yang harus dipertanggungjawabkan," ucap dia.

Dofiri mengatakan Rizieq sendiri diam-diam datang ke rumah sakit yang berada di Kota Bogor itu. Rizieq pun meninggalkan RS secara diam-diam.
"Silakan publik sendiri yang menilai, apakah itu kabur atau meninggalkan rumah sakit," kata Dofiri.
Sebelumnya, Rizieq meninggalkan RS UMMI Bogor tempatnya dirawat di tengah polemik swab test. Rizieq diketahui meninggalkan RS UMMI tadi malam melalui pintu belakang.
"Insya Allah (sudah pulang dari RS UMMI). HRS pulang menurut info RS tadi malam," kata Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar saat dimintai konfirmasi, Minggu (29/11).
Direktur Utama RS UMMI Andi Tatat mengaku pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemkot Bogor perihal penanganan Rizieq.
Andi menyebut juga telah berkoordinasi dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya sebelum Rizieq memutuskan pulang.
"Kami juga langsung koordinasi dengan Pak Wali Kota untuk menyampaikan terkait dengan akan pulangnya beliau," kata Andi, Minggu (29/11). (Knu)
Baca Juga