RAPPER Kanye West menyatakan dirinya akan membeli platform media sosial Parler, yang cukup populer di kalangan politik konservatif Amerika Serikat. Hal ini telah dikonfirmasi oleh perusahaan induk yang menaungi Parler, Parlement Technologies.
Dilansir dari Reuters, pihak Parlement Techlogoies mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan rapper yang kini mengubah namanya menjadi Ye. Kesepakatan bisnis ini akan selesai pada kuartal keempat 2022, akan tetapi mereka tidak memberikan berapa nilai pembelian perusahaan.
Baca juga:

Dalam sebuah pernyataan, Parlement Technologies menyampaikan akuisisi itu akan memperkuat Parler, di masa mendatang guna menciptakan ekosistem di mana semua suara diterima. Transaksi yang diusulkan antara Kanye West dan Parler akan mencakup penggunaan layanan Cloud pribadi dan infrastruktur pusat data Parlemen.
CEO Parler, George Farmer menyambut baik rencana Ye untuk mengambil alih platform media sosial tersebut. Farmer yang merupakan dari pakar konservatif Candace Owens berpendapat Ye sudah membuat langkah terobosan soal kebebasan berbicara.
“Tidak perlu takut dikeluarkan dari media sosial lagi. Sekali lagi, Ye membuktikan bahwa dia selangkah lebih maju dari narasi media. Parlement akan merasa terhormat untuk membantunya mencapai tujuan,” ungkap Farmer.
Baca juga:
Kanye West Cetak Rekor Baru Lewat Album ‘DONDA’

Ucapan Farmer tersebut merujuk kepada momen ketika Ye dianggap melanggar aturan sejumlah platform media sosial. Seperti Twitter pernah menghapus salah satu cicitan Ye. Lalu Meta juga membatasi akun Instagram Ye karena dianggap melanggar kebijakan platform.
Bukan tanpa alasan, tindakan pembatasan itu bisa terjadi lantaran Ye berbagi pesan teks antara dirinya dengan sesama rapper, P Diddy. Dalam percakapan virtual itu terekam, Ye mengatakan ingin menunjukkan kepada orang-orang Yahudi, bahwa tidak ada yang bisa mengancam atau memengaruhi dirinya.
Ye juga diketahui kembali aktif di Twitter setelah sekian lama menghilang. Dalam cuitannya, ia menegaskan perlunya platform media sosial yang tidak membatasi pendapat konservatif.
“Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontrovesial, kita harus memastikan bahwa kita memiliki hak untuk bebas mengekspresikan diri,” jelas Ye seperti dikutip dari laman Hollywood Reporter, Rabu (19/10).
Kanye West diketahui sudah membuat akun di Parler sekitar Senin (17//10) waktu setempat. Dari pantauan Merah Putih per Minggu (23/10) ia memiliki jumlah pengikut sejumlah empat ribu orang. (far)
Baca juga: