PUASA tidak menghentikan tiap orang berolahraga. Sebab, istilah 'di dalam pikiran sehat terdapat pada tubuh sehat’ banyak jadi pedoman banyak orang ogah cuma rebahan. Bahkan, istilah nan di dalam bahasa Latin berbunyi mens sana in corpore sano acap jadi hiasan dinding di sekolah-sekolah sebagai ajakan penting agar tiap murid jangan melupakan olahraga.
Di masa sekolah sebelum pandemi, banyak siswa semangat jika tiba mata pelajaran penjaskes. Bagi anak lelaki, penjaskes berarti bisa main sepak bola atau bola basket di sekolah. Sementara, bagi perempuan, jam olahraga berarti bebas main olahraga apa pun atau sekadar leyeh-leyeh.
Nah, penjaskes selain seluruh siswa sibuk berolahraga juga sering diberi semacam materi dari guru tentang teori pada beberapa cabang olahraga. Di ujung materi, biasanya guru tesebut menutup pelajaran dengan motto mens sana di corpore sano bermula.
Namun, dari mana dan seperti apa sejarah istilah mens sana di corpore sano bermula?
Baca Juga:
Lakukan Ini Supaya Enggak Dehidrasi Saat Olahraga di Bulan Puasa
Istilah mens sana in corpore sano merupakan nukilan dari Satire X karya pujangga Romawi Decimus Iunius Juvenalis sekitar abad kedua Masehi.
Di masa lampau, pada masa Romawi, mens sana di corpore sano hanya disebutkan satu kali pada pelbagai literatur. Penyair Juvenal berkata, "Orandum est ut mens mens sana di corpore sano,” lebih kurang berarti “Seorang pria harus berdoa untuk pikiran sehat di dalam tubuh nan sehat." Juvenal pun tidak menyinggung tentang olahraga sama sekali.

Mens sana in corpore sano menjadi populer setelah John Hulley menggunakan semboyan klasik itu sebagai motto untuk Klub Atletik Liverpool pada 1861.
Motto ini melengkapi visi elit abad kesembilan belas tentang olahraga di Inggris. Di sekolah-sekolah berasrama di Inggris, anak laki-laki kaya tidak hanya menerima pendidikan intelektual, tapi juga pelatihan fisik menyeluruh.
Baca Juga:
Waspada Serangan Jantung Mendadak Ketika Olahraga Berlebihan
John Hulley menukil kalimat di dalam karya Decimus Iunius Juvenalis dengan membongkar dari konteks asli lalu diperluas pemaknannya sehingga jadi sembotan khas para pemuja olahraga di seluruh dunia.
Hulley bekerja sama dengan Wenlock Olympian Society di Shropshire, penyelenggara pertandingan Olimpiade pertama di Inggris pada tahun 1850, mendirikan Liverpool Athletics Club bersama rekannya sesama filantropis, Charles Pierre Melly.

“John Hulley sangat percaya pada tubuh sehat, pikiran sehat,” ujar Ray Hulley, sejarawan Inggris, masih kerabat John Hulley, seperti dilansir dari BBC.
Pada tahun 1864, masyarakat Olimpik Wenlock menganugerahi John Hulley medali atas jasanya terhadap pendidian jasmani. Hulley meninggal pada tahun 1875 dan dimakamkan di Smithdown Road Cemetery. Makamnya bertuliskan motto Liverpool Gymnasium, mens sana in corpore sano, diterjemahkan sebagai “Pikiran sehat dalam tubuh yang sehat”.(*)
Baca Juga: