Kandungan Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan Diperiksa di Laboratorium Aparat keamanan menembakkan gas air mata saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras)

MerahPutih.com - Polisi diduga menggunakan gas air mata kedaluwarsa saat membubarkan Aremania di Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) lalu.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut, tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) tengah memeriksakan gas air mata yang menjadi salah satu barang bukti tragedi Kanjuruhan. Mahfud menyampaikan, bahwa pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kebahayaan gas air mata yang ditembakkan kepada para suporter Arema FC bagi kesehatan.

Baca Juga:

Akhir Pekan Ini, Jokowi Bakal Terima Laporan TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Terlebih, tim TGIPF juga menemukan fakta bahwa sejumlah gas air mata bahkan telah kedaluwarsa. "Bukti-bukti penting yang didapatkan dari lapangan saat ini sedang dikaji dan sebagian juga sedang diperiksakan di laboratorium, misalnya menyangkut kandungan gas air mata," tutur Mahfud dikutip dari kanal YouTube Kemenko Polhukam, Rabu (12/10). TGIPF juga masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa gas air mata lainnya, untuk mengetahui apakah cairan tersebut telah kedaluwarsa atau tidak. Sementara itu, mulai hari ini, Ketua TGIPF itu menyebut pihaknya akan melakukan analisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi sebagai hasil dari pengusutan kasus Kanjuruhan.

Laporan tersebut, katanya, diharapkan dapat diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/10).

Sementara itu, pakar kimia dan dosen dari Universitas Pertahanan, Mas Ayu Elita Hafizah menegaskan bahwa penggunaan gas air mata yang telah kedaluwarsa kadar kimianya akan berkurang dan tidak menyebabkan kematian.

"Pernyataan bahwa penyebab kematian akibat penggunaan gas air mata yang kedaluwarsa adalah tidak tepat," ujar Mas Ayu dalam keterangannya, Rabu (12/10).

Menurutnya, risiko penggunaan gas air mata terhadap seseorang akan meningkat di antaranya bila ditembakkan langsung kepada seseorang, penggunaan dalam jumlah berlebihan, digunakan pada area tertutup dan digunakan pada kelompok rentan.

"Penggunaan gas air mata CS di lapangan atau ruang terbuka bersifat aman dan tidak berisiko menyebabkan korban jiwa," ucapnya.

Baca Juga:

Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah jadi 132 Orang

Selain itu, penggunaan gas air mata oleh kepolisian yang menggunakan zat kimia chlorobenzaimalonontrile (CS) sudah sesuai standar internasional.

Terdapat lima kategori agen kimiawi. Gas air mata atau CS termasuk dalam Riot Control Agent (RCA).

"Lalu terdapat dua standar konsentrasi paparan agensi kimia yang umum digunakan dunia adalah OSHA dan NIES," paparnya.

Menurut dia, gas air mata (CS) hanya bersifat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran napas.

Selain itu, dampak dari paparan dapat dikurangi dengan menerapkan hierarki pengendalian risiko.

"Hierarki pengendalian risiko dalam bentuk terendah adalah penggunaan masker. Menurut OSHA, konsentrasi ambang batas aman untuk penggunaan gas air mata adalah 0,05 ppm atau setara dengan 0,04 mg per m3," terangnya.

Sementara itu, Mas Ayu menyebut, penggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu tidak berbahaya lantaran penggunaan gas air mata di ruang terbuka membuat konsentrasi formulanya menyebar.

Jadi, dampak paparan zat akan lebih berkurang fatalitasnya atau tidak mematikan.

Gas air mata akan dimetabolismekan oleh tubuh dan menghasilkan senyawa turunan yang dapat diterima tubuh.

"Zat kimia yang telah melewati masa kedaluwarsa tidak dapat berfungsi secara optimal," tutup dia. (Knu)

Baca Juga:

Panpel Arema Desak Polisi Lakukan Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kapolda Jawa Tengah Geram Anggotanya Jadi Calo Seleksi Polri
Indonesia
Kapolda Jawa Tengah Geram Anggotanya Jadi Calo Seleksi Polri

Irjen Ahmad Lutfi angkat suara memberikan peringatan keras kepada anggotanya yang nekat menjadi calo penerimaan anggota Polri.

Megawati Ceritakan Awal Bicara Isu Kenaikan Harga Minyak Goreng
Indonesia
Megawati Ceritakan Awal Bicara Isu Kenaikan Harga Minyak Goreng

Megawati Soekarnoputri merasa pernyataannya mengenai kenaikan harga minyak goreng lalu menyarankan mengubah metode memasak disalahartikan.

Doakan Puan Presiden, PKB Klaim Cak Imin Contohkan Etika Berpolitik
Indonesia
Doakan Puan Presiden, PKB Klaim Cak Imin Contohkan Etika Berpolitik

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memutuskan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Kejaksaan Agung Periksa Irjen IKP Kominfo Terkait Kasus Dugaan Korupsi BTS
Indonesia
Kejaksaan Agung Periksa Irjen IKP Kominfo Terkait Kasus Dugaan Korupsi BTS

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan selain Usman Kansong, penyidik memeriksa dua saksi lainnya dari pihak swasta.

Anak Bungsu Ferdy Sambo Tetap Butuh Pendampingan Sang Ibu
Indonesia
Anak Bungsu Ferdy Sambo Tetap Butuh Pendampingan Sang Ibu

Anak bungsu Ferdy Sambo yang baru berusia 1,5 tahun tetap membutuhkan pendampingan dari sang ibu

KPK Lelang Nike Air Presto dan Tas Louis Vuitton
Indonesia
KPK Lelang Nike Air Presto dan Tas Louis Vuitton

Pelaksanaan lelang dilakukan pada Senin (22/8) dengan cara penawarannya menggunakan metode "closed bidding" dengan mengakses https://www.lelang.go.id.

KPK Periksa Istri dan Anak Lukas Enembe
Indonesia
KPK Periksa Istri dan Anak Lukas Enembe

Yulce Wenda dan Astract Bona Timoramo Enembe sudah hadir di gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/1).

Wapres Ma'ruf Amin Prediksi 6 Negara Berpeluang Besar Juara Piala Dunia 2022
Indonesia
Wapres Ma'ruf Amin Prediksi 6 Negara Berpeluang Besar Juara Piala Dunia 2022

Pembukaan akan berlangsung di Stadion Al-Bayt pada Minggu (20/11) sore waktu setempat.

26 Ribu Bacaleg PDIP Jalani Psikotes
Indonesia
26 Ribu Bacaleg PDIP Jalani Psikotes

“Mulai tanggal 14 Oktober, sekitar 26 ribu caleg akan psikotes. Kami tambahkan 3 kriteria kader. Apakah dia pejuang, apakah dia punya kapabilitas menjalankan fungsi eksekutif-legislatif, atau justru pragmatismenya yang menonjol,” kata Hasto.

Disdik DKI Bantah Ada Sekolah Negeri Paksa Siswinya Pakai Hijab
Indonesia
Disdik DKI Bantah Ada Sekolah Negeri Paksa Siswinya Pakai Hijab

Dugaan keharusan mengenakan hijab bagi siswi di salah satu sekolah negeri di Jakarta tengah menjadi sorotan.