MerahPutih.com - Para kandidat calon presiden untuk Pilpres 2024 harus mempunyai komitmen untuk menjaga NKRI dan merawat kebhinekaan.
Pengamat politik Petrus Selestinus menilai, komitmen ini penting untuk memastikan tidak adanya kandidat capres 2024 yang menggunakan politik identitas atau politisasi agama.
Baca Juga:
KPU Jabar Temukan 70 Ribu Data Ganda Keanggotaan di Parpol Anyar
Termasuk memanfaatkan kelompok radikal-intoleran untuk mendapatkan keuntungan elektoral semata.
"Capres 2024 haruslah capres yang memiliki komitmen tinggi dalam menjaga NKRI, merawat kebhinekaan, menjaga integrasi nasional dan yang mampu melanjutkan program pembanguan Presiden Jokowi," ujar Petrus kepada Merahputih.com di Jakarta, Minggu (20/10).
Menurut Petrus, komitmen ini penting karena ancaman gerakan radikalisme dan intoleransi sudah nyata di Indonesia.
"Ini yang perlu disadari para kandidat capres 2024 bahwa kelompok radikal dan intoleran akan memanfaatkan setiap momentum politik untuk masuk ke kekuasaan," ungkap Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) ini.
Selain kandidat capres, kata Petrus, partai politik juga harus memastikan tidak mengusung kandidat capres yang rendah komitmen kebangsaan dan kebhinekaannya.
Baca Juga:
Pemprov DKI Naikkan Dana Hibah Parpol DKI Jadi Rp 40,88 Miliar
Menurut Petrus, peran partai politik sangat penting karena merekalah yang akan menentukan pasangan capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu khusus Pasal 222 telah menyebutkan dengan tegas bahwa pasangan capres-cawapres diusung parpol atau gabungan partai politik.
Hal ini berarti, parpol punya mempunyai peran besar memastikan Pilpres 2024 digelar secara damai dan aman dengan mengusung pasangan capres-cawapres.
"Khususnya yang memiliki komitmen merawat NKRI dan kebhinekaan," imbuh Petrus. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi Berpesan Agar Parpol Jaga Suasana Tetap Cool Jelang Pemilu 2024