Kandang Banteng Jadi Faktor Kunci Kemenangan Ganjar di Pilgub Jateng

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 25 Juni 2018
Kandang Banteng Jadi Faktor Kunci Kemenangan Ganjar di Pilgub Jateng
Pasangan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin (nomor urut satu) dan Sudirman Said-Ida Fauziah (nomor urut dua) di Semarang, Jawa Tengah, 13 Februari 2018. ANTARA/R. Rekotomo

MerahPutih.com– Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 diikuti dua pasang calon yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar. Sementara Sudirman Said-Ida Fauziyah diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.

Pasangan Ganjar-Taj Yasin diprediksi bakal memenangkan pertarungan pada Pilgub Jateng yang akan berlangsung pada, Rabu 27 Juni 2018. Jateng sebagai basis atau kandang PDI Perjuangan dinilai sebagai faktor kunci kemenangan calon gubernur petahana tersebut.

“Kekuatan PDI P memang besar di Jawa Tengah, selama ini kan memang Jawa Tengah menjadi basis merah dalam peta politik nasional. Tentu ini sangat menguntungkan pasangan Ganjar-Yasin,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada MerahPutih.com, Senin (25/6)

Menurut Ujang, kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang menyeret nama mantan Ketua Komisi II DPR itu tidak akan menggerus elektabilitas Ganjar. Pasalnya, lanjut Ujang, masyarakat Indonesia masih permisif terhadap korupsi sehingga mentolerir hal yang masih bersifat dugaaan.

Bakal cagub-cawagub Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) dan Taj Yasin (kanan) melambaikan tangan saat tiba di Kantor KPU Jateng untuk mendaftar sebagai cagub-cawagub, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/1). Ganjar Pranowo dan Taj Yasin diusung partai PDI Perjuangan, PPP, Nasdem dan Demokrat. ANTARA FOTO - R. Rekotomo

“Bahkan yang sudah ditahan KPK pun ikut Pilkada masih ada yang terpilih. Artinya ini menjadi fenomena yang sudah biasa. Ada kepala daerah yang baru dianggap dugaan, itu suaranya tinggi dan akan menang kembali. Maksud saya sudah menjadi hal kewajaran,” ujarnya.

Selain itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai, langkah Ganjar memilih wakil sebagai pendamping dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan keputusan yang tepat. Terlebih Taj Yasin merupakan putera dari tokoh NU, K.H Maimoen Zubair.

“Ditambah lagi Ganjar didukung oleh anak Kiayi NU. Ya bagaimanapun, Jawa Tengah kan orang-orang basis sprituil NU-nya tinggi. Jadi perpaduan antara merah dan hijau itu, PDI P dengan NU menjadi kekuatan yang besar di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Pasangan cagub dan cawagub Jateng nomor urut 2, Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/6). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Meski Sudirman Said juga menggandeng wakil dari kalangan NU, Ida Fauziyah, menurut Ujang tetap sulit mengalahkan inkumben. Di samping faktor Jateng basis PDI Perjuangan dan Taj Yasin yang mewakili kalangan Nahdliyin, sejumlah survei juga menunjukan tingkat kepuasan warga Jateng yang tinggi terhadap kepemimpinan Ganjar selama periode 2013-2018.

Misalnya, survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan, secara umum tingkat kepuasan warga Jawa Tengah terhadap kinerja Ganjar Pranowo sebagai gubernur inkumben cukup tinggi. Persentase kepuasan terhadap kinerja Ganjar mencapai 71 persen.

“Sebenarnya ada sebuah dukungan yang bagus buat Sudirman Said karena Ida Fauziah itu NU dan perempuan. Cuma memang basis merah yang begitu kuat tadi, dukungan NU PPP dan NU PKB juga terpecah. Dukungannya lebih banyak ke Ganjar dan Yasin. Masyarakat juga sudah merasa puas dengan kepemimpinan Ganjar,” pungkas Ujang. (Pon)

#Ganjar Pranowo #Pilgub Jateng 2018 #Sudirman Said
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan