Lakukan Liburan Detoks Digital untuk Menghilangkan Kecanduan Gawai
BUAT kamu yang sudah kecanduan gawai (gadget) dan ingin melepaskannya, terutama saat berlibur, kamu bisa mencoba liburan detoks digital. Baru-baru ini tengah tren liburan detoks digital supaya mengurangi penggunaan gadget ketika berwisata.
Nomaphobia atau kecanduan digital digambarkan sebagai penyakit abad 21. Hal tersebut termasuk penggunaan media sosial yang sering dikaitkan dengan depresi di kalangan anak muda.
1. Ponsel yang dilarang di kawasan kolam renang
Dikutip Guardian.com, salah satu tempat wisata yang menerapkan detoks digital yaitu Ayana Resort & Spa Bali. Pihak hotel mendorong para tamu bisa benar-benar menikmati keindahan lingkungan dengan memaksa para tamu menerapkan detoks digital.
Pihak manajemen melarang tamu membawa ponsel atai perangklat seluler lainnya ke kawasan kolam renang. Para pengunjung diajak untuk benar-benar menikmati liburan tanpa gangguan dari dunia luar.
2. Kamu bisa benar-benar santai menikmati liburan
Peraturan penggunaan ponsel di hotel merupakan upaya agar para tamu bisa bersantai tanpa harus merasa memeriksa berita, mengambil foto, memperbarui status atau postingan media sosial, maupun merasa harus membalas email, meski sedang liburan. Sebagai gantinya para tamu didorong untuk berenang, membaca buku, bermain, atau hanya benar-benar duduk santai.
Sebuah survei yang dilakukan OnePoll menemukan bahwa lebih dari 20% orang yang disurvei mengaku memeriksa ponsel mereka per jam, meski sedang liburan sekalipun. Sekitar 14% mengaku memeriksa dua kali perjal, dan hampir 8% mengatakan memeriksa ponsel 20 kali perjam. Survei yang dilakukan Deloitte di Inggris pada 2017 bahkan menyebutkan 38% orang dewasa mengaku setiap jamnya memeriksa ponsel berkali-kali. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Jembatan Gantung di Tengah Hutan ini Jadi Objek Wisata Favorit Sukabumi