Kesehatan Mental

Kamu Harus Tahu 4 Depresi yang Ada

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 14 Juni 2022
Kamu Harus Tahu 4 Depresi yang Ada
Pahami gejala yang muncul. (Foto: Unsplash/Anthony Tran)

MEMAHAMI jenis depresi yang dialami seseorang dapat membantu dokter dalam pengobatan. Bagi orang yang didiagnosis dengan depresi, membuat mereka paham tentang gangguan spesifik yang dialami. Dengan demikian mereka lebih bisa mengatasinya.

Menjadi sebuah keutamaan untuk mengetahui berbagai jenis depresi yang sering ditemui dalam kehidupan. Jika kamu menduga bahwa kamu atau orang yang kamu cintai memiliki salah satu ciri tersebut, segeralah mencari bantuan medis.

Baca Juga:

Jauh Persamaan Antara Stres, Depresi, dan Gangguan Kecemasan

depresi
Salah satu gejalanya adalah merasa energi terkuras.(Foto: Pexels/Liza Summer)

Major depressive disorder

Menurut laman Health, gejala-gejala dari depresi ini adalah perasaan sedih, hampa, tidak berharga, putus asa, rasa bersalah, kehilangan energi, nafsu makan, tidak ada minat dalam kegiatan yang menyenangkan, perubahan pola tidur, dan pikiran tentang kematian dan bunuh diri.

Menurut American Psychiatric Association, orang harus memiliki setidaknya lima gejala yang bertahan selama dua minggu atau lebih untuk bisa didiagnosis dengan gangguan depresi mayor.

Gangguan depresi mayor juga memiliki dua subtipe, yakni depresi atipikal dan depresi melankolis. Orang yang termasuk dalam kategori pertama cenderung banyak tidur dan makan. Menurut Dr. Noble, orang itu secara emosional sangat reaktif dan cemas.

Sementara itu, yang termasuk dalam kategori melankonis akan mengalami kesulitan tidur dan cenderung merenungkan pikiran yang dipenuhi rasa bersalah.

Persistent depressive disorder (PDD)

Orang dengan gangguan depresi persisten (PDD) memiliki suasana hati yang buruk, gelap, atau sedih. Gejala ini menurut pakar bisa dilihat pada kesehariannya. Kemudian mengalami dua gejala tambahan depresi yang berlangsung hingga dua tahun atau lebih.

Gejala-gejala seperti masalah tidur (terlalu banyak atau terlalu sedikit), energi yang rendah atau kelelahan, tingkat percaya diri yang rendah, nafsu makan yang buruk atau makan berlebihan, konsentrasi yang buruk atau kesulitan membuat keputusan, dan perasaan putus asa.

Baca Juga:

Yang Tak Boleh Diucapkan pada Orang Depresi

tidur
Pola tidur berantakan. (Foto: Pexels/cottonbro)

Bipolar depression

Terjadinya perubahan suasana hati dan energi secara signifikan, seperti dari kegembiraan menjadi keputusasaan, adalah tanda dari depresi bipolar yang juga disebut dengan penyakit manik-depresi. Untuk mendiagnosa bentuk depresi ini, seseorang harus mengalami setidaknya satu serangan mania. Bipolar biasanya bisa jadi buruk tanpa pengobatan tetapi dapat diatasi dengan stabilisator suasana hati, obat antipsikotik, dan terapi bicara.

Depresi paska melahirkan

Kelahiran bayi sejatinya membawa kegembiraan yang luar biasa. Sayangnya terkadang dapat menyebabkan depresi. Depresi ini dapat mempengaruhi satu dari empat perempuan dan satu dari delapan pria. Pada perempuan, depresi paska persalinan kemungkinan dipicu oleh perubahan hormon, kelelahan, dan beberapa faktor lainnya. Sementara pada pria, terjadi karena pergeseran peran dan perubahan gaya hidup.

Depresi paska melahirkan dapat terjadi kapan saja pada tahun pertama setelah kelahiran anak. Meskipun sebenarnya bisa muncul segera setelah kelahiran baru. Depresi ini biasanya memerlukan pengobatan dengan antidepresan atau terapi bicara. (Ref)

Baca Juga:

Ketahui Tanda-Tanda Depresi pada Pria

#Kesehatan Mental #Kesehatan #Depresi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan