Kesehatan

Kampanye #SehangatHarapanIbu Siap Dukung Program Bayi Tabung

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 03 Juni 2022
Kampanye #SehangatHarapanIbu Siap Dukung Program Bayi Tabung
Mayoritas pasangan di Indonesia masih memutuskan ingin memiliki anak setelah melalui tahap pernikahan. (Foto: Unsplash/Omar Lopez)

DARI beberapa jenis program hamil, prosedur bayi tabung bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan momongan, terutama jika cara yang lain tidak bisa dilakukan atau gagal. Oleh karena itu, kampanye #SehangatHarapanIbu hadir untuk menyemangati dan menginspirasi keluarga yang masih belum mendapatkan buah hati.

Kampanye tersebut merupakan kolaborasi antara Alodokter, Telon Lang Plus, dan Morula Indonesia yang merupakan bagian Bundamedik Healthcare System (BMHS). Dalam konferensi pers yang digelar Kamis (2/6) di Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta, data menunjukkan bahwa mayoritas pasangan di Indonesia masih memutuskan ingin memiliki anak setelah melalui tahap pernikahan.

Akan tetapi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut ada penurunan angka fertilitas di Indonesia. Meski demikian, di era digital saat ini, teknologi kesehatan secara signifikan dapat membantu peluang pasangan untuk mendapatkan momongan. Salah satunya teknologi in vitro fertilization (IVF) atau dikenal dengan bayi tabung.

Keuntungan dari program ini adalah kemungkinan tercapainya kehamilan yang sukses dan kelahiran bayi yang lebih sehat. Data di 2021 menunjukkan bahwa Morula Indonesia memiliki tingkat keberhasilan tertinggi hingga 72 persen.

Baca juga:

Cara Merawat Bayi Baru Lahir ini Ternyata Hanya Mitos Belaka

Kampanye #SehangatHarapanIbu Dukung Program Bayi Tabung
Konsultasikan keluhan bersama dokter spesialis kandungan. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Pasangan yang mendaftar bukan hanya mereka yang sudah menikah dan menginginkan anak pertama. Tetapi juga mereka yang menginginkan proses kehamilan yang lebih aman dan nyaman karena mengurangi berbagai risiko.

"Peluang kehamilan pada pasangan suami istri memang beragam, karena banyak faktor yang dapat memengaruhi kesuburan baik dari sisi suami maupun istri. Menjalani pola hidup sehat adalah salah satu faktor penting menjaga kesuburan," kata General Manager Medical Business & Operations Morula Indonesia dr. Azhar Nurbahri, MD.

Langkah awal dalam merencanakan program bayi tabung adalah pasangan suami istri harus dalam kondisi sehat dengan menjalani tes fertilitas untuk mengetahui kondisi kesuburan mereka. Hal tersebut bertujuan agar program kehamilan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat secara medis.

Tes kesuburan biasanya meliputi pengecekan kualitas sperma, kualitas rahim, leher rahim, indung telur, hingga tuba falopi dan konsultasi gaya hidup.

Baca juga:

Teknologi IVF Membantu Pasangan yang Ingin Punya Anak

alodokter
Siap membantu pasangan suami istri yang ingin mendapatkan momongan. (Foto: MP/Andreas Pranatalta)

Senada dengan Azhar, Commercial Director PT. Borden Eagle Indonesia Hamdan Dahlan mengatakan, pihaknya tergerak untuk membantu pasangan menikah yang belum memiliki momongan dan tantangan infertilitas agar dapat merasakan kesempatan yang sama.

"Bagi kami, kualitas adalah segalanya, bukan hanya kualitas produk dan pelayanan saja, namun dalam mencari partner program seperti kampanye ini, kami yakin bekerja sama dengan partner terbaik," katanya.

Co-Founder & President Director Alodokter Suci Arumsari mengatakan, saat ini semua hal sudah serba digital. Maka secara langsung, peran teknologi telehealth dalam mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan secara digital menjadi fundamental.

"Dari awal kami hadir, topik kehamilan dan tumbuh kembang si kecil adalah topik yang paling dicari di antara jutaan konten lainnya. Inilah mengapa kami sangat memahami betapa keinginan memiliki dan membesarkan anak dengan baik masih menjadi impian keluarga Indonesia," kata Suci.

Untuk kamu yang ingin konsultasi, bisa memanfaatkan fitur Chat Dokter pada platform Alodokter, terutama dengan dokter spesialis kandungan.

Ada pun syarat yang harus dipenuhi di antaranya seperti peserta adalah pasangan suami dan istri resmi, usia pernikahan di atas dua tahun, ingin memiliki anak, tertarik mengikuti program Fertility Screening dan IVF, serta domisili pulau Jawa-Bali. (and)

Baca juga:

Punya Bayi Kembar dari IVF Ternyata Berisiko

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.
Bagikan