PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang diterapkan pemerintah tentu berdampak besar bagi seluruh sektor, termasuk pariwisata, pendidikan, hingga ekonomi. Demi meningkatkan imunitas, PERHUMAS Indonesia bersama PERHUMAS Muda daerah seluruh Indonesia membaut kampanye #PerkuatDiriJagaNegeri.
Selain mengingatkan masyarakat untuk mengikuti pola hidup sehat, kampanye ini juga menginformasikan bahwa pentingnya melakukan vaksin guna menekan angka penyebaran virus COVID-19.
“Semua vaksin sangat bagus dan efek sampingnya hanya ringan. Diharapkan 70 persen masyarakat Indonesia dapat menerima vaksin.” Kata dr. Asep Irham, Bisness Development Specialist Bio Farma dalam webinar virtual, Sabtu (17/7).
Senada dengan Asep, dr. Grace Hananta selaku Direktur Kampanye Pulbik Gerakan Pakai Masker mengatakan, sebelum divaksin, masyarakat harus punya keyakinan yang baik dulu terhadap vaksin.
Baca juga:
New Normal, Ini Protokol Kesehatan Khusus di Kegiatan Olahraga

“Yang sudah divaksin perlu diingat bahwa tetap perlu melakukan protokol kesehatan seperti istirahat terlebih dahulu, makan yang bergizi, minum air putih dan mengikuti challenge campaign #PerkuatDiriJagaNegeri,” kata Grace.
Tantangan kampanye ini dikemas dengan cara yang menarik dan persuasif dengan membuat video kreatif sampai 16 Juli 2021. Tantangan tersebut berlangsung tujuh hari dimulai dari melakukan pola hidup sehat.
Hari pertama berjemur, dilanjutkan hari kedua minum minimal delapan gelas per hari, hari ketiga olahraga, hari keempat makan buah dan sayur , hari kelima tidur sebelum pukul 22.00 WIB, hari keenam menggunakan double masker, dan hari ketujuh melakukan vaksin dengan bukti sertifikat.
Baca juga:
Studi: Orang yang Enggan Mengikuti Protokol Kesehatan Mungkin Berciri-Ciri Sosiopat

Kampanye ini juga diikuti dengan rangkaian roadshow selama empat hari melalui live instagram @perhumasmuda. Diskusi yang dilakukan saat keseluruhan roadshow berlangsung guna menyelaraskan tujuan campaign yang diadakan oleh PERHUMAS Indonesia dan PERHUMAS Muda dalam rangka menjaga diri dan disiplin protokol kesehatan.
“Jika bicara soal planning PR, perlu memahami terlebih dahulu program vaksinasi dan isu-isunya. Strategi yang dilakukan seperti memahami konteks pesan, keterlibatan pemangku kepentingan, dan komunikasi publik. Seperti memberikan konten positif kepada masyarakat dengan melakukan campaign #PerkuatDiriJagaNegeri” tutup Fardila Rachmiliza BPP PERHUMAS Indonesia. (and)
Baca juga:
Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru di Sekolah Butuh Biaya Besar