"Kami Memiliki Bukti Militer Myanmar Menggali Tanah untuk Menanam Ranjau"

Thomas KukuhThomas Kukuh - Jumat, 15 September 2017
Para pengungsi etnis Rohingya. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

MerahPutih.com - Tim Amnesty Indonesia menduga pihak militer Myanmar telah memasang ranjau di wilayah perbatasan Rakhine. Ranjau tersebut ditanam dengan tujuan memaksa agar etnis Rohingya tidak kembali ke Myanmar.

"Kami memiliki bukti bahwa kelompok militer Myanmar memang telah menanam ranjau di suatu petak tanah kecil perbatasan antara Bangladesh dan Myanmar," kata peneliti Amnesty Internasional Laura Haigh di sambungkan melalui Sykpe di Gedung Amnesty Internasional, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).

Laura mengungkapkan, salah satu saksi mata yang menyatakan bahwa mereka melihat militer Myanmar melakukan patroli di sekitar pagar pembatas. Kemudian mereka itu berhenti di satu tempat dengan menggali tanah untuk menanam ranjau. Bahkan, narasumber menunjukkan foto barang mirip ranjau.

"Salah seorang narasumber kami menyatakan bahwa mereka melihat seperti mangga yang berwarna hitam di mana ketika kami cocokkan itu sesuai dengan karakter dari ranjau," beber Laura.

Menurut Laura, pemasangan ranjau tersebut diduga untuk mengamankan perbatasan dan memaksa etnis Rohingya tidak kembali ke Myanmar.

Sampai saat ini, Laura mengaku, pihak Amnesty Internasional belum mendapat informasi jumlah pasti masyarakat Rohingya menjadi korban ranjau. "Sejauh ini ada lima orang yang terdampak dari ranjau, dimana salah satu diantara mereka sudah meninggal dunia dan kami memiliki berita terkonfirmasi mengenai ledakan ranjau tadi malam," pungkasnya. (asp)

Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan