BAGI seorang pemula yang ingin mendalami fotografi dan videografi, kamera Digital Single lens Reflex (DSLR) dinilai sebagai alat yang tepat untuk belajar. Hal itu diungkapkan Senior Marketing Manager Datasrip Indonesia, distributor tunggal produk pencitraan digital Canon, Yase Defrisa Cory.
Menurutnya, kamera yang ada di pasaran saat ini tak serumit ketika kamera analog menjadi andalan. Karena menggunakan kamera tersebut memerlukan feeling tepat. "Kalau belajar untuk motret itu baiknya pakai DSLR," katanya seperti dilansir Antaranews.com, Rabu (4/3).
Baca juga:
Microsoft dan Google Batalkan Konferensi Penting Tahunan Akibat Corona

Yase menambahkan kamera DSLR dapat mengasah feeling menangkap gambar. Hal itu karena sistem view finder yang masih optikal. Sistem ini membuat gambar yang ditangkap pada lensa seperti apa yang ada di mata. Jika tak bisa menggunakannya maka ada kemungkinana jepretan menjadi gelap atau blur.
"Kita lihat kan fotografer yang sudah merasakan analog itu jago banget mengabadikan momen, karena feeling mereka sudah jalan dan mereka bisa membayangkan setting seperti apa dalam sebuah lokasi dan tempat," tuturnya.
Baca juga:

Meski demikian kamera DSLR memiliki saingan yakni kamera mungin dengan kemampuan hampir sama yakni mirrorless. Kamera ini juga banyak digunakan di kalangan pemula. Namun, Yase meyakini DSLR masih memiliki penggemarnya sendiri.
"Fenomena mirrorless itu sebenarnya tren yah. Kita tidak bisa melawan tren. Sebagai contoh, dulu analog pindah ke digital. Pemain analog tidak mungkin beranjak ke digital yang cuma memiliki 0,8 pixel pada saat itu, tapi sekarang mereka (pemain analog) banyak yang pindah ke digital," kata Yase.
DSLR sendiri merupakan kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror yang meneruskan cahaya dari lensa ke viewfinder. Sementara mirrorless memiliki dasar yang sama dengan DSLR namun tak menggunakan cermin/pentaprisma. (Yni)
Baca juga:
Waspada, Perokok Aktif Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona