Bayar 'Deposit COVID-19' Rp42 Juta untuk Melancong ke Kamboja

Leonard Leonard - Minggu, 21 Juni 2020
Bayar 'Deposit COVID-19' Rp42 Juta untuk Melancong ke Kamboja
Kamboja mengambil pendekatan yang berbeda dari negara lain. (Foto: Unsplash/Florian Hahn)

BANYAK negara telah mulai membuka kembali perbatasan mereka untuk pelancong. Beberapa tempat, seperti Sisilia, menarik pengunjung dengan diskon penerbangan. Meksiko menarik pelancong dengan penawaran menginap gratis. Sementara itu, Yunani memangkas pajak transportasi untuk membuat perjalanan lebih murah.

Kamboja tampaknya mengambil pendekatan yang sedikit berbeda. Pihak berwenang belum lama ini mengumumkan mereka akan menarik setoran virus corona sebesar Rp42 juta lebih dari pelancong internasional. Selain itu, ada juga bukti asuransi kesehatan yang jumlahnya tidak kurang dari Rp70 juta.

Baca juga:

Asosiasi Perjalanan AS Rilis Panduan untuk Masa ‘New Normal’

1
CDC menganjurkan untuk memeriksa peraturan yang dikeluarkan. (Foto: Unsplash/Artur Tumasjan)

Perjalanan nonesensial di banyak tempat memang masih tidak direkomendasikan. Seperti di AS, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) memperingatkan perjalanan yang kurang penting. Jika memilih untuk bepergian, kamu dianjurkan untuk sebelumnya memeriksa rekomendasi perjalanan CDC di setiap negara.

Di Kamboja, turis diwajibkan menyetorka sejumlah uang untuk 'deposit COVID-19'. Setoran Rp42 juta lebih dapat dibayar tunai atau dengan kartu kredit. Uang itu diperlukan pada saat kedatangan di bandara-bandara Kamboja. Tujuan membayar deposit itu ialah menutupi biaya terkait dengan COVID-19 yang mungkin dibawa para pelancong di negara tersebut.

Kementerian Kesehatan Kamboja telah mengurutkan daftar secara komprehensif kemungkinan biaya dan perawatan yang mungkin dihadapi pelancong saat tiba. Itu merupakan kesimpulan besar di akhir Maret, ketika Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan rumah sakit Kamboja akan merawat pengunjung COVID-19-positif secara gratis.

Menurut Departemen Kesehatan Kamboja, tes COVID-19 wajib mandiri bisa menelan biaya sekitar Rp2,3 juta. Rinciannya, Rp1,4 juta untuk tes dan Rp70 ribu untuk sampai tiba di pusat pengujian, serta Rp850 ribu untuk tiga kali makan dan semalam di hotel atau fasilitas yang ditunjuk untuk menunggu hasil.

Baca juga:

India Terapkan Protokol Baru untuk Pariwisata

2
Sebelumnya ada wacana membebaskan biaya rumah sakit bagi pasian COVID-19. (Foto: Unsplash/Mark)

Kementerian Kesehatan Kamboja terus menyarankan biaya sekitar Rp18,2 juta per orang untuk karantina dua minggu. Perkiraan biaya itu termasuk tinggal di hotel atau pusat karantina yang ditunjuk, makanan, binatu, dan layanan medis. Biaya akan diambil dari deposit milik pelancong ada yang berada dalam penerbangan mereka dinyatakan positif.

Jika hasil tes pelancong positif, mereka diperkirakan harus merogoh uang sebesar Rp4,7 juta per hari di rumah sakit dan dikurangi dari deposit mereka.

Kementerian mencatat pemakaman yang berkaitan dengan kematian terkait virus corona akan menelan biaya sekitar Rp21,3 juta.

Bukti wajib asuransi kesehatan diperlukan jika pelancong menghabiskan biaya lebih tinggi daripada deposit Rp42 juta. Demikian dijelaskan Independent.

Khmer Times mengabarkan pelancong yang dites negatif hanya akan dikenai biaya untuk tes dan diganti untuk setoran yang tersisa. Namun, Kedutaan Besar AS di Kamboja mengatakan semua pelancong yang datang harus siap untuk biaya-biaya yang diurutkan oleh Kementerian Kesehatan Kamboja.

Kamboja telah mencatat 128 kasus dan nol kematian yang dilaporkan terkait dengan virus corona. Demikian statistik dari Johns Hopkins Coronavirus Resource Center. (lgi)

Baca juga:

Tak Ada lagi Alkohol di Pesawat

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan