Wisata Indonesia

Kalimantan Punya Dua Bandara Baru, Siap Terima Pelancong

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 30 Oktober 2018
Kalimantan Punya Dua Bandara Baru, Siap Terima Pelancong
Bandara APT Pranoto yang siap menampung wisatawan. (Foto: instagram@olynyevado)

BANDARA Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto (Samarinda) dan Bandara Maratu (Kalimantan Timur) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober lalu.

Hadirnya Bandara Maratu akan memberikan kemudahan bagi pelancong untuk mendatangi Kepulauan Derawan dan pulau-pulau disekitarnya seperti Pulau Maratua dan Pulau Kakaban. Begitu pun bagi yang ingin mengeksplor Samarinda dan sekitarnya.

Ditjen Perhubungan Udara menargetkan membangun 15 bandara baru sampai dengan akhir 2019. Sampai saat ini telah selesai dibangun dan dioperasikan 10 bandara baru dari 15 bandara yang ditargetkan. Seperti Anambas, Namniwel, Miangas, Morowali, Werur, Maratua, Koroway Batu, Kertajati, Samarinda Baru, dan Tebelian.

“Kami telah selesai membangun 10 bandara baru dan sudah dioperasikan. Secara bergiliran nanti akan diresmikan oleh bapak presiden,” kata pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, M Pramintohadi Sukarno demikian dilansir dari laman Arah Destinasi.

Kedua bandara itu secara operasional sudah beroperasi dengan baik sejak tahun 2017. Bandara Maratua yang berada di pulau terdepan Indonesia telah menjadi penanda kehadiran negara Indonesia di wilayah tersebut. Nantinya akan terus dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan dan kebutuhan masyarakat sekitar.


Bandara Maratua

bandara maratua
Bandara Maratua menghubungan destinasi di Derawan. (Foto: instagram@berau_info)

Pembangunan Bandara Maratua, awalnya diprakarsai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2008. Selanjutnya pembangunan diteruskan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, sehingga selesai pada tahun 2017. Bandara Maratua telah beroperasi dengan baik dan fasilitas yang tersedia juga sudah lengkap.

“Bandara memiliki landas pacu berukuran 1.600m x 30m, taxiway dengan ukuran 75m x 15m dan apron 70m x 100m sehingga pesawat jenis ATR 72 dapat dilayani dengan baik di bandara ini. Untuk fasilitas sisi darat sudah tersedia gedung terminal seluas 750m2, gedung PK-PPK seluas 108m2, gedung genset seluas 96m2, kantor seluas 50m2 dan gedung operasi 6 lantai dengan ukuran 5m x 4m, 2 unit x-ray, dan jalan akses ke bandara sepanjang 60 x 8m pun tersedia,” terang Pramintohadi.

Maskapai yang telah beroperasi di bandara ini adalah Garuda Indonesia jenis ATR 72 yang beroperasi setiap hari Sabtu dengan rute penerbangan Balikpapan-Maratua pp. Sedangkan pesawat Susi Air jenis Grand Caravan beroperasi setiap hari Rabu dengan rute Tarakan-Maratua, Maratua-Berau pp. Tercatat pada tahun 2017 Bandara Maratua telah melayani penumpang datang dan berangkat 693 dan 692 orang. Sedangkan tahun 2018 terjadi kenaikan penumpang datang dan berangkat 1.220 dan 1.303 orang.


Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto

bandara apt pranoto
Bandara APT Pranoto menggantikan Bandara Temindung. (Foto: instagram@majalah_haloindonesia)

Sedangkan Bandara APT Pranoto adalah pengganti Bandara Temindung yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi. Ini karena runway sangat terbatas hanya berukuran 1.040m x 23m, berada di lokasi padat pemukiman. Sehingga keselamatan dan keamanan penerbangan sangat rawan. Selain itu bandara tersebut selalu menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba.

“Bandara APT Pranoto hadir menggantikan Bandara Temindung untuk melayani kebutuhan transportasi udara masyarakat Samarinda dan sekitarnya. Serta mempercepat perkembangan dan pemerataan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur,” jelas Pramintohadi.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai membangun Bandara APT Pranoto pada tahun 2011, dan tahun 2013 terminal selesai dibangun. Pembangunannya sempat terhenti sebelum dilanjutkan kembali pada awal 2015 dengan menyelesaikan bangunan sisi udara secara bertahap. Tahun 2016 bandara ini diserahkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk dikembangkan dan dioperasikan.

Awal beroperasi, Bandara APT Pranoto melayani rute penerbangan dan penumpang yang selama ini beroperasi di Bandara Temindung. Juga melayani penumpang dari Bandara Sepinggan Balikpapan karena 80 persen penumpang Sepinggan berasal dari sekitar Samarinda.

Saat ini spesifikasi Bandara APT Pranoto memiliki ukuran runway 2.250m x 45m, taxiway berukuran 173 x 23m, apron 300m x 123m, dan mampu melayani pesawat Boeing 737-900 ER. Adapun di sisi darat telah dibangun gedung terminal seluas 12.700 m2 mampu menampung penumpang dengan kapasitas 1.500.000 pax/tahun serta gedung hanggar seluas 36.342 m2. (*)

#Bandara
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan